×
Pengangguran merupakan masalah umum yang terjadi di berbagai negara, namun masalah ini harus segera diatasi oleh pemerintah karena tingginya angka pengangguran dapat memicu berbagai masalah sosial dan ekonomi seperti kemiskinan, ketimpangan, dan meningkatnya angka kriminalitas. Ditambah lagi fenomena yang sering muncul akhir akhir ini yaitu pengangguran terdidik. Hal tersebut sering terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki pengangguran yang tinggi yaitu provinsi Kepulauan Riau. Provinsi ini juga memiliki masalah pengangguran terdidik dimana tingkat pengangguran didominasi oleh angkatan kerja dengan lulusan pendidikan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), Pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia, dan Kesempatan Kerja terhadap Pengangguran Terdidik di Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model analisis regresi data panel yang menggabungkan data time series dan cross-section dari kabupaten/kota di Kepulauan Riau. Model yang terpilih untuk penelitian ini yaitu Fixed Effect Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMK tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran terdidik. Pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengangguran terdidik. IPM memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pengangguran terdidik. Kemudian kesempatan kerja memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap pengangguran terdidik. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya kebijakan pemerintah untuk menyelaraskan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja dan juga mengembangkan lapangan kerja yang merata di seluruh wilayah, terutama di daerah yang memiliki potensi ekonomi namun masih minim kesempatan kerja.