Iwan Hertanto, T312202014, Rekonstruksi Penegakan Hukum Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia Dalam Perspektif Pancasila. Promotor: Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum. Co-Promotor: Dr. Muhammad Rustamaji, S.H., M.H. Disertasi Program Doktor Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis secara kritis mengapa penegakan hukum tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga oleh Polri harus dalam perspektif Pancasila dan untuk mengetahui bagaimana penegakan hukum tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga oleh Polri sesuai dengan perspektif Pancasila serta untuk menyusun kebijakan model penegakan hukum tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga oleh Polri sesuai dengan perspektif Pancasila. Penelitian ini didesain dengan menggunakan pendekatan sosio-legal. Pemilihan studi socio-legal ini sebagai cara untuk menjawab kompleksitas dalam permasalahan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga yang tidak cukup hanya dilakukan dengan pendekatan hukum saja. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, pendekatan perbandingan, dan pendekatan kasus.

Berdasarkan hasil penelitian, pertama Pancasila sebagai roh dalam penyelesaian tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga memiliki nilai-nilai yang saling mengisi dan mengkualifikasi antara sila yang satu dengan sila yang lain dan menjadi dasar serta memiliki akurasi dalam pelaksanaan penegakan hukum yang dilakukan oleh Polri terhadap tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga secara berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan. Kedua perlunya menggeser penerapan crime control model dan due process model kedalam the family model melalui pendekatan secara filosofis, sosiologis, dan yuridis. Model kekeluargaan ini sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar penegakan hukum dengan dimulai dari sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ketiga membuat model penegakan hukum kekerasan dalam rumah tangga melalui Unit Kecil Lengkap (UKL) dengan dua pendekatan yaitu pendekatan secara lunak (soft upproach) dan pendekatan secara keras (hard upproach). Polri dalam melakukan penegakan hukum (law enforcement) dilakukan oleh sumber daya manusia Polri yang unggul dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan kepolisian untuk menyelesaikan kasus kekerasan dalam rumah tangga.