×
Tujuan penelitian ini
yakni untuk mengetahui potensi, hambatan, dan strategi dalam implementasi
projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) di SMA Negeri 4 Surakarta. Metode
yang digunakan pada penelitian ini yakni metode kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Teknik yang digunakan dalam menentukan informan penelitian yaitu
dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data berupa
observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan mengamati
langsung pelaksanaan program P5 untuk mengetahui realita pelaksanaan di
lapangan. Wawancara dilakukan dengan tim kurikulum guru fasilitator, dan peserta
didik. Sedangkan, dokumentasi dilakukan dengan melihat buku, artikel ilmiah,
penelitian terdahulu, dan hasil karya peserta didik dalam program P5. Uji
validitas data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Data yang diperoleh dilakukan
pengolahan yang kemudian dianlisis dengan menggunakan model Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa implementasi program P5 di sekolah memiliki
potensi, hambatan, dan strategi yang berasal dari komponen internal sekolah.
Komponen tersebut meliputi tim kurikulum sekolah, guru fasilitator, dan peserta
didik. (1) potensi pelaksanaan program P5 meliputi komitmen sekolah dalam
melaksanakan P5, profesionalitas guru di kurikulum merdeka, dan kompetensi
peserta didik yang perlu dikembangkan melalui pembelajaran berbasis proyek. (2)
Hambatan pelaksanaan program P5 meliputi manajemen sekolah yang belum siap pada
tahun pertama, kuantitas guru yang masih kurang dalam mendampingi peserta
didik, partisipasi aktif peserta didik yang kurang merara, serta peserta didik
merasa kurang diberikan pendampingan oleh guru selama proses P5. (3) Strategi
yang dilakukan yaitu sekolah mampu melakukan perencanaan dengan baik, guru
melakukan pengembangan kompetensi dengan IHT dan platform PMM, serta peserta
didik berpartisipasi aktif dengan evaluasi yang diberikan oleh sekolah dan
teman sejawat. Hal tersebut menggambarkan konsep sistem autopoiesis karena
sekolah mampu untuk mereduksi kompleksitas menggunakan potensi dan strategi
internal.