Strategi Multisensor Dalam Aktivitas Berbicara Anak Sown Syndrome: Studi Kasus Di SMPLB Negeri 8 Surakarta
Penulis Utama
:
Nandita Wana Putri
NIM / NIP
:
T842208011
×<p class="MsoNormal" xss=removed><span xss=removed>Penelitian

ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) strategi multisensori yang digunakan

dalam aktivitas berbicara anak <i>down syndrome</i>; 2) gangguan bahasa yang

terjadi pada anak <i>down syndrome</i> dari aspek linguistik; 3) respon orang

tua dan guru terhadap penggunaan strategi multisensori; 4) kendala dan cara

mengatasi kendala yang ditemukan dalam aktivitas berbicara anak <i>down

syndrome</i>.<o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><span xss=removed>Penelitian

ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Penelitian

dilakukan di SMPLB Negeri Surakarta dengan melibatkan 3 guru kelas yaitu kelas

7C1, 8C1, dan 9C1, kepala SLB, 6 orang tua siswa <i>down syndrome</i>, dan 6

siswa <i>down syndrome</i> berusia 13-15 tahun sebagai informan penelitian. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Validitas data dilakukan dengan menggunakan triangulasi metode,

sumber, dan teori.<o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><span xss=removed>Hasil

penelitian disimpulkan bahwa: 1) strategi

multisensori yang digunakan dalam aktivitas berbicara anak <i>down syndrome</i>

menunjukkan variasi dan adaptasi signifikan pada tiga kelas yang diteliti. Penggunaan

modalitas visual mendominasi dalam penggunaannya. 2) </span><span xss=removed>adanya gangguan-gangguan bahasa dari aspek linguistik diantaranya yaitu,

penyimpangan fonologis berupa penghilangan fonem yang cenderung dilakukan oleh

keenam anak <i>down syndrome</i>, dominasi penggunaan jenis morfem bebas, kategori

sintaksis didominasi oleh penggunaan kelas nomina, pada aspek semantik, makna

kata-kata yang diucapkan masih dapat diidentifikasi dan merujuk pada konsep

atau objek yang dimaksud, dari aspek pragmatik, keenam anak <i>down syndrome</i>

melakukan jenis tindak tutur representatif yang mendominasi penggunaannya; 3) respon

orang tua, kepala sekolah, dan guru mengenai penggunaan strategi multisensori

dalam aktivitas berbicara anak <i>down syndrome</i> menunjukkan bahwa strategi

multisensori dipandang sebagai pendekatan yang efektif dan bermanfaat dalam melatih

aktivitas berbicara dan komunikasi anak-anak dengan <i>down syndrome</i>; 4)

kendala umum yang ditemukan dalam penggunaan strategi multisensori yaitu keterbatasan

sumber daya dan waktu serta kurangnya pelatihan untuk guru, oleh karena itu

pihak sekolah harus mengupayakan pelatihan bagi guru, meningkatkan pengadaan

sumber daya pembelajaran multisensori, dan memperkuat kerjasama dengan orang

tua dan terapis.<o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><span xss=removed>Implikasi dari penelitian ini adalah untuk

memberikan pemahaman tentang penggunaan strategi pembelajaran inklusif yang

menggunakan strategi multisensori dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk

melatih aktivitas berbicara anak <i>down syndrome</i>.</span></p>
×
Penulis Utama
:
Nandita Wana Putri
Penulis Tambahan
:
1. Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd 2. Prof. Dr. Andayani, M.Pd 3.
NIM / NIP
:
T842208011
Tahun
:
2025
Judul
:
Strategi Multisensor Dalam Aktivitas Berbicara Anak Sown Syndrome: Studi Kasus Di SMPLB Negeri 8 Surakarta
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Fak. KIP - 2025
Program Studi
:
S-3 Pendidikan Bahasa Indonesia
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
strategi multisensori, anak down syndrome, aktivitas berbicara, gangguan bahasa