×
Perbanyakan tanaman kentang melalui kultur jaringan dengan menggunakan IAA dan BAP merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan bahan tanam yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara IAA dan BAP terhadap pertumbuhan planlet kentang, mengetahui pengaruh pemberian IAA terhadap pertumbuhan planlet kentang, dan mengetahui pengaruh pemberian BAP terhadap pertumbuhan planlet kentang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-September 2024. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Bioteknologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah IAA (0; 0,1; 0,3; 0,5 ppm). Faktor kedua adalah BAP (0; 1,5; 3; 4,5 ppm). Variabel pengamatan meliputi waktu muncul akar, jumlah akar, panjang akar, waktu muncul tunas, jumlah tunas, jumlah cabang, jumlah buku, jumlah daun, tinggi planlet, berat planlet, dan jumlah umbi. Data dianalisis menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) pada taraf kesalahan 5% dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf kesalahan 5% dan uji lanjut regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian IAA 0,5 ppm dan BAP 1,5 ppm mampu mampu meningkatkan jumlah umbi. Aplikasi IAA 0,1 ppm mampu meningkatkan panjang akar dan bobot planlet. Pemberian IAA 0,3 ppm mampu meningkatkan tinggi planlet. Pemberian IAA 0,5 ppm mampu meningkatkan jumlah akar. Tanpa pemberian BAP mampu mempercepat waktu muncul akar, serta mampu meningkatkan jumlah akar, jumlah cabang, dan bobot planlet. Pemberian BAP 3 ppm mampu meningkatkan jumlah daun. Tanpa pemberian IAA dan BAP mampu meningkatkan tinggi planlet.