Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi dari start dan akselerasi terhadap performa dari Atlet Physical Impairment National  Paralimpic Committe Indonesia. Selain itu, referensi yang banyak ditemukan adalah kontribusi dari start dan akselerasi pada atlet normal sehingga peneliti juga bertujuan untuk menambah referensi tentang kontribusi dua aspek tersebut pada atlet berkebutuhan khusus. Penelitian ini memliki tujuan untuk: 1) menganalisis kontribusi start atlet physical impairment pada lomba lari 100 meter dan 2) menganalisis kontribusi akselerasi bagi atlet physical impairment pada lomba lari 100 meter.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh atlet physical impairment national paralimpic committe Indonesia yang berjumlah 11 orang. Sampel yang digunakan adalah 6 orang atlet dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa tes yang dibagi menjadi dua sesi penilaian, lari 100 meter jarak 0-20 meter dan 20-100 meter untuk mengukur start dan akselerasi. Data pada penelitian ini berupa panjang langkah (meter), kecepatan lecutan kaki saat mencapai panjang langkah terjauh (meter/detik), dan waktu tersingkat yang diperlukan untuk mencapai panjang langkah terjauh (detik). Analisis data dilakukan dengan menganalisis video digital dari start hingga finish.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pada saat start langkah terjauh yang dicapai atlet saat melecutan dari startblock sejauh 1,35 meter dan menjadi tata-rata tertinggi daripada putaran kedua dan ketiga langkah ketika diukur dalam rentang 0-20 meter dari garis start. Adapun waktu yang diperlukan untuk mencapai 1,35 meter selaku jarak rata-rata terjauh adalah 0,42 detik sehingga menghasilkan catatan waktu tersingkat di antara putaran kedua dan ketiga, yakni 14,13 detik dari garis start menuju finish. 2) pada saat akselerasi diukur 20-100 meter dari garsi start dengan rata-rata langkah yang dicapai atlet saat berlari sejauh 0,37 meter. Adapun kecepatan lecutan untuk menuju langkah terjauh saat berlari adalah sebesar 0,7 meter/detik. Waktu tersingkat untuk mencapai langkah terjauh adalah 0,43 detik.

Kesimpulan yang didapat adalah 1) start yang dilakukan atlet ternyata mampu berkontribusi terhadap performa dari Atlet Physical Impairment Indonesia pada nomor 100 meter. 2) akselerasi yang dilakukan atlet ternyata mampu berkontribusi terhadap performa dari Atlet Physical Impairment Indonesia pada nomor 100 meter