Kendala Implementasi Program Generasi Berencana (GenRe) Dalam Menangani Pernikahan Dini di Kabupaten Malang
Penulis Utama
:
Mustika Cahyaningrum
NIM / NIP
:
D0120049
×<p><span lang="EN-GB" xss=removed>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

kendala apa saja yang dihadapi pada implementasi Program GenRe dalam menangani

pernikahan dini di Kabupaten Malang dengan menggunakan model implementasi

kebijakan menurut Donald S. Van Meter

dan Carl E. Van Horn (1975). Kabupaten Malang dipilih berdasarkan hasil

temuan data sekunder menunjukkan bahwa Kabupaten Malang pada tahun 2022 menjadi

peringkat pertama dengan angkat dispensasi nikah tertinggi se-Jawa Timur.

Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan analisis

terhadap implementasi Program GenRe di Kabupaten Malang. Pengumpulan data

dilakukan melalui observasi, wawancara, dan sumber data sekunder. Sedangkan,

pengolahan data dilakukan dengan analisis data interaktif seperti reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kualitas data diperoleh melalui

triangulasi sumber dari hasil wawancara dan sumber data sekunder. Hasil

penelitian menujukkan bahwa indikator yang menjadi kendala dalam

mengimplementasikan Program GenRe di Kabupaten Malang. Pertama, standar dan

tujuan program masih kurang jelas, dikarenakan belum tersedianya kebijakan atau

regulasi baik di tingkat Kabupaten Malang sebagai acuan dasar pelaksanaan

Program GenRe di Kabupaten Malang. Kedua, sumber-sumber kebijakan seperti

sarana dan prasarana, anggaran, dan manusia masih kurang memadai. Hal tersebut

disebabkan karena anggaran yang tersedia masih minim atau kurang memadai bagi

pelaksana di lapangan seperti PKB/PLKB, Insan GenRe, dan Duta GenRe. Serta

sumber daya manusia yang masih kurang memadai dikarenakan beban kerja yang

tinggi namun tidak sebanding dengan kuantitas tenaga kerja di lapangan dan

secara geografis Kabupaten Malang merupakan daerah dengan luas wilayah terluas

kedua di Jawa Timur. Ketiga, komunikasi yang dilakukan masih bersifat satu arah

saja sehingga kurang efektif. Keempat, kondisi lingkungan sosial dan ekonomi

sangat mempengaruhi pencapaian keberhasilan tujuan dari Program GenRe. Hal

tersebut disebabkan karena kondisi ekonomi di Kabupaten Malang tergolong dalam

kategori menengah ke bawah. Selain itu, kondisi lingkungan sosial seperti

pemikiran di masyarakat yang masih tradisional dimana masih beranggapan bahwa

anak jika sudah lulus sekolah SMA sudah boleh untuk menikah, jika tidak segera

menikah makan akan disebut sebagai perawan tua atau tidak laku. Terakhir, </span><span lang="EN-US" xss=removed>karakteristik badan pelaksana tidak memiliki </span><span lang="EN-GB" xss=removed>stuktur organisasi

yang hierarkis/formal yang menyebabkan partisipasi dari implementasi Program GenRe

masih bergantung pada partisipasi agen pelaksana di masyarakat sehingga

pencapaian sasaran program sulit terealisasikan dengan baik.</span></p>
×
Penulis Utama
:
Mustika Cahyaningrum
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
D0120049
Tahun
:
2024
Judul
:
Kendala Implementasi Program Generasi Berencana (GenRe) Dalam Menangani Pernikahan Dini di Kabupaten Malang