LITERASI KEUANGAN, DIGITAL DIVIDE, DAN INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA
Penulis Utama
:
Fariz Hutama Putra
NIM / NIP
:
T402002007
×<p class="MsoNormal" xss=removed><span lang="IN">Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara komprehensif peran Literasi Keuangan dan <i>Digital Divide</i> sebagai determinan Inklusi Keuangan di Indonesia melalui pendekatan analisis empiris. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari lembaga resmi yang berwenang serta <i>Google Trends</i>. Penelitian ini menerapkan metode analisis data yang meliputi analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier berganda dengan <i>robust standard error</i>. Untuk meningkatkan validitas hasil, penelitian ini juga dilengkapi dengan analisis sub-sampel dan uji <i>robustness</i>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Literasi Keuangan berkontribusi secara positif terhadap peningkatan Inklusi Keuangan di Indonesia, sebagaimana dibuktikan melalui pengaruh positif yang signifikan. Sebaliknya, <i>Digital Divide</i> terbukti menjadi kendala signifikan terhadap Inklusi Keuangan, ditunjukkan oleh pengaruh negatif yang konsisten. Lebih lanjut, penelitian ini mengungkap beberapa temuan penting. Pertama, tingkat capaian Inklusi Keuangan dan Literasi Keuangan di Indonesia masih memerlukan peningkatan yang signifikan. Kedua, Indonesia menghadapi <i>Digital Divide</i> yang cukup signifikan, dengan kesenjangan geografis sebagai salah satu isu utama. Ketiga, pengaruh Literasi Keuangan sangat kuat dan konsisten di kawasan Indonesia Barat dan Timur, serta di daerah dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tinggi. Namun, pengaruh Literasi Keuangan tidak signifikan di daerah dengan IPM menengah ke rendah. Keempat, pengaruh <i>Digital Divide</i> konsisten di kawasan Indonesia Barat serta di daerah dengan IPM tinggi, tetapi tidak signifikan di kawasan Indonesia Timur dan daerah dengan IPM menengah ke rendah. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, penelitian ini menawarkan beberapa rekomendasi kebijakan. Pertama, diperlukan penguatan regulasi dan <i>roadmap</i> keuangan inklusif dengan fokus pada peningkatan Literasi Keuangan dan digitalisasi. Kedua, kolaborasi antara regulator, sektor pendidikan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan Literasi Keuangan. Ketiga, perlu dilakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap akuntabilitas pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi. Keempat, diperlukan komitmen yang kuat untuk mempercepat pembangunan di daerah tertinggal.<o></o></span></p>
×
Penulis Utama
:
Fariz Hutama Putra
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
T402002007
Tahun
:
2025
Judul
:
LITERASI KEUANGAN, DIGITAL DIVIDE, DAN INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Fak. Ekonomi dan Bisnis - 2025
Program Studi
:
S-3 Ilmu Ekonomi
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
Indonesia, Inklusi Keuangan, Literasi Keuangan, Digital Divide