×
Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) adalah infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis, yang sering menyerang paru-paru dan dapat menyebar
ke organ tubuh lain melalui udara dan droplet (WHO, 2018). Di Indonesia, jumlah
kasus TB terus meningkat, termasuk pada anak-anak, dengan 1,06 juta kasus pada 2022
(Departemen Kesehatan RI, 2023). Status gizi yang buruk meningkatkan risiko
perkembangan penyakit dan menurunkan keberhasilan pengobatan TB, terutama pada
anak-anak (Ernawati et al., 2018). Pengobatan TB terdiri dari dua tahap: intensif dan
lanjutan, yang dapat mempengaruhi status gizi melalui efek samping obat seperti mual
dan penurunan nafsu makan (Ramadhani dan Fitri, 2023). Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis hubungan antara fase pengobatan TB dan status gizi pada anak
anak yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dengan harapan dapat
meningkatkan hasil pengobatan dan perbaikan status gizi pasien.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif observasional analitik dengan
pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Rawat Jalan RSUD
Dr. Moewardi Surakarta dengan data dari rekam medis pasien anak usia 0-18 tahun
yang menjalani pengobatan TB selama periode Januari 2022 hingga November 2024.
Variabel bebas penelitian ini adalah fase pengobatan TB. Sedangkan, variabel
terikatnya adalah status gizi. Uji Fisher's Exact digunakan untuk menganalisis data
sampel yang berjumlah 73 dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 30.0.0.0.
Hasil: Nilai p pada uji Fisher's Exact adalah 0,332, yang menunjukkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara fase pengobatan dengan status gizi pada anak
dengan tuberkulosis.
Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara fase pengobatan dengan
status gizi pada TB anak di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.