Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi
seseorang dapat mengakses pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk memenuhi
kebutuhan gizi harian. Tidak semua orang dapat memenuhi kebutuhan pangan
mereka, apalagi untuk rumah tangga miskin seperti rumah tangga nelayan. Hal
itu membuat strategi bertahan hidup sangat penting diterapkan oleh setiap
orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengeluaran
pangan terhadap total pengeluaran rumah tangga nelayan, menghitung besarnya
konsumsi energi rumah tangga nelayan, menganalisis kondisi ketahanan pangan
rumah tangga nelayan, dan mengetahui strategi bertahan hidup rumah tangga
nelayan. Metode dasar penelitian ini yaitu metode deskriptif. Lokasi
penelitian berada di Kabupaten Purworejo. Metode penentuan sampel yaitu purposive
sampling. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.
Metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, recall, dan
pencatatan. Metode analisis data yaitu (1) Analisis Proporsi Konsumsi Pangan
terhadap Total Pengeluaran Rumah Tangga; (2) Analisis Tingkat Konsumsi
Energi; (3) Analisis Ketahanan Pangan; (4) Analisis Strategi Bertahan Hidup.
Hasil dari penelitian ini yaitu proporsi pengeluaran pangan rumah tangga
nelayan di Kabupaten Purworejo sudah cukup baik, yaitu sebesar 55%. Tingkat
proporsi pengeluaran pangan yang baik adalah sebesar kurang dari 60%.
Konsumsi energi rumah tangga nelayan di Kabupaten Purworejo masuk dalam
kategori sedang, yaitu sebesar 88,95%. Kondisi ketahanan pangan rumah tangga
nelayan di Kabupaten Purworejo yaitu tahan pangan 56,82%, rentan pangan 40,91%,
kurang pangan 2,27%, dan rawan pangan 0%. Strategi bertahan hidup yang
diterapkan yaitu strategi aktif dengan memiliki pekerjaan sampingan, dan
strategi jaringan dengan meminta bantuan kepada pihak lain.
|