×
Yogurt adalah produk olahan susu yang dihasilkan melalui proses fermentasi susu oleh bakteri asam laktat, menghasilkan rasa asam dan aroma khas. Produk ini memenuhi kebutuhan banyak masyarakat Indonesia yang mengalami intoleransi laktosa, sehingga menciptakan peluang bisnis bagi usaha kecil dan menengah (UMKM), yang berperan penting dalam perekonomian nasional melalui kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. UMKM Amanah Yogurt, yang telah beroperasi sejak tahun 2010, menghadapi tantangan dalam manajemen keuangan yang menghambat inovasi produk dan perluasan kapasitas produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial UMKM Amanah Yogurt guna menilai profitabilitas dan mengelola potensi risiko, sehingga mendukung pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Metode deskriptif dengan purposive sampling digunakan, dan data primer diperoleh melalui wawancara dengan pemilik usaha. Analisis keuangan mencakup evaluasi arus kas, kriteria kelayakan seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), dan Profitability Index (PI), serta analisis sensitivitas. Analisis arus kas selama sepuluh tahun menunjukkan tren fluktuatif dengan pertumbuhan positif pada arus kas bersih. Analisis kelayakan menunjukkan bahwa Amanah Yogurt layak secara finansial, dengan NPV positif sebesar Rp9.884.497.196, IRR sebesar 28,5% yang melampaui tingkat diskonto 6%, payback period selama 2 tahun 3 bulan, dan PI sebesar 16,4. Namun, analisis sensitivitas menunjukkan bahwa usaha ini menjadi tidak layak dengan kenaikan biaya bahan baku sebesar 10–15% atau penurunan penjualan sebesar 10%. Temuan ini menegaskan pentingnya perencanaan keuangan yang efektif untuk memastikan keberlanjutan UMKM Amanah Yogurt dalam jangka panjang.