Suatu perusahaan perlu melakukan asesmen minat pegawai untuk  mengembangkan strategi guna mengoptimalkan produktivitas dan pengalaman  kerja. Oleh karena itu, sebuah alat tes diperlukan untuk mengukur orientasi minat  kerja atau minat vokasional pegawai. Beranjak pada kebutuhan ini, PT X bekerja  sama dengan Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret kemudian  mengembangkan Tes Minat Vokasional Indonesia (TMVI) yang diadaptasi dari  teori dan riset Personal Globe Inventory. Meskipun TMVI telah menjalani uji  validitas konten dan konstruk, penting untuk menguji kemungkinan adanya bias  gender yang muncul dalam asesmen ini. Bias gender dapat menyebabkan alat tes  menjadi tidak valid sehingga validitas perlu dipastikan untuk meningkatkan  keakuratan pengukuran. Validitas dapat ditentukan dengan mendeteksi bias gender  dalam butir. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat gender bias  dalam TMVI. Penelitian ini melibatkan 1804 karyawan PT X berusia >25 tahun  yang dikelompokkan berdasarkan gender pria dan wanita. Analisis dilakukan  dengan menggunakan uji Differential Item Functioning pada 108 aitem yang  mengukur 18 aspek minat vokasional. Hasil uji DIF menunjukkan sebanyak 6 dari  18 aspek terindikasi DIF dengan nilai effectsize >50% (38,89%). Berdasarkan  kuantitas per butir, sebanyak 35 aitem (32,4%) memiliki efek DIF yang kecil,  19 aitem (17,6%) memiliki efek DIF moderat, dan 54 aitem (50%) memiliki efek  DIF besar. Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian-penelitian terkait yang  menunjukkan adanya bias gender dalam tes minat. Penelitian ini berkontribusi  dalam proses pengembangan TMVI dan mengevaluasi adanya potensi bias yang  muncul pada aitem. Proses penindaklanjutan aitem yang terindikasi DIF juga perlu  dilakukan, baik melalui modifikasi aitem maupun penormaan aitem.