Fenomena Urban Heat Island (UHI) menjadi tantangan signifikan di wilayah perkotaan akibat urbanisasi yang memicu perubahan tutupan lahan dan kenaikan suhu permukaan. Wilayah Subosukawonosraten, atau Solo Raya, terdiri Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Klaten saling terhubung secara spasial, membentuk kawasan yang terkonurbasi dengan pertumbuhan pesat dengan Kota Surakarta sebagai pusat pertumbuhan yang memicu perkembangan di sekitarnya. Urbanisasi menyebabkan perubahan tutupan lahan dan penggunaan lahan pada suatu wilayah sehingga menyebabkan suatu fenomena yang dinamakan Urban Heat Island karena adanya perbedaan tutupan lahan vegetasi dan terbangun sehingga adanya perbedaan respon proses pertukaran dan penyimpanan energi dan menyebabkan adanya perbedaan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh urbanisasi terhadap Land Surface Temperature (LST) di Subosukawonosraten pada tahun 2000 dan 2023, dengan fokus pada fenomena UHI. Pendekatan deduktif kuantitatif digunakan dengan memanfaatkan data Landsat 5 dan Landsat 8 yang diolah melalui GIS. Analisis dilakukan pada skala makro untuk memetakan hubungan tutupan lahan, kerapatan vegetasi, dan kerapatan bangunan terhadap LST, serta skala mikro untuk mengidentifikasi hotspot area dengan peningkatan suhu signifikan. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif antara kenaikan kerapatan bangunan dan peningkatan LST, serta korelasi negatif antara penurunan kerapatan vegetasi dengan kenaikan LST. Ditemukan pula bahwa kawasan dengan tipologi panas didominasi oleh kawasan permukiman dan industri sebesar 37% serta kawasan tanaman pangan sebesar 34%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa urbanisasi di Subosukawonosraten berkontribusi pada peningkatan LST dan fenomena UHI, sehingga diperlukan strategi pengelolaan wilayah yang lebih berkelanjutan.