×
Permukiman merupakan salah satu kebutuhan manusia dan akan
terus bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di suatu wilayah,
baik karena faktor kelahiran, maupun faktor migrasi dari luar wilayah yang
mampu menambah jumlah penduduk. Peningkatan jumlah penduduk selaras dengan
peningkatan kebutuhan permukiman, sehingga semakin bertambahnya jumlah
penduduk, maka jumlah permukiman untuk tempat tinggal juga mengalami
peningkatan yang kemudian mempengaruhi persebaran permukiman. Kecamatan
Grogol memiliki permukiman yang paling padat dibandingkan dengan kecamatan lain
di Kabupaten Sukoharjo. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya perkembangan kota
yang terjadi terus menerus. Perkembangan kota yang diikuti dengan pembangunan
perumahan baru dalam skala besar ini menunjukkan bahwa Kecamatan Grogol
mengalami perkembangan yang masif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola persebaran permukiman di Kecamatan
Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif dengan teknik sampling simple random sampling. Pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, kuesioner, dan studi literatur. Analisis dilakukan
menggunakan analisis Nearest Neighbour
Analysis dan analisis deskripsi untuk menemukan pola persebaran permukiman,
kemudian analisis faktor dan analisis deskripsi untuk mengetahui faktor –
faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola persebaran permukiman tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Grogol memiliki pola persebaran
permukiman acak, mengelompok, seragam, dan memanjang. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa pola mengelompok dipengaruhi oleh kepadatan penduduk dan
sarana, serta kesejahteraan ekonomi dan infrastruktur. Pola persebaran pemrukiman
acak dipengaruhi oleh aksesibilitas dan pelayanan publik, serta infrastruktur
dasar. Pola persebaran permukiman memanjang dipengaruhi oleh kesejahteraan
ekonomi dan pengelolaan lingkungan, aksesibilitas dan layanan publik, serta
fasilitas dasar. Pola persebaran permukiman seragam dipengaruhi oleh
aksesibilitas dan fasilitas publik, infrastruktur ekonomi dan mobilisasi, serta
pendapatan dan layanan umum.