Konflik Israel dan Palestina yang kompleks memicu seruan boikot produk produk pro Israel, termasuk restoran cepat saji asing. Restoran seperti McDonald's, KFC, Burger King dan Pizza Hut yang memiliki penjualan tinggi di Indonesia, dituding mendukung kebijakan pro Israel sehingga menjadi sasaran boikot. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi generasi Z terhadap aksi boikot suatu produk, menganalisis perubahan frekuensi kunjungan mereka ke restoran cepat saji pro Israel, serta menganalisis pengaruh variabel motivasi boikot, consumer animosity, religiusitas, pendidikan, pendapatan, usia, dan gender terhadap minat beli produk fast food pro Israel di Kota Surakarta. Populasi pada penelitian ini adalah generasi Z yang berada di Kota Surakarta dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik dan analisis deksriptif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel  motivasi boikot berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat pembelian produk fast food pro Israel, variabel consumer animosity berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat pembelian produk fast food pro Israel, dan variabel gender berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian produk fast food pro Israel. Sedangkan variabel religiusitas, pendidikan, pendapatan, dan umur tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minat pembelian produk fast food pro Israel.