Penulis Utama : Parmini
NIM / NIP : S032202009
×

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan: 1) Mendeskripsikan implementasi model Problem Based Learning dalam Internalisasi Nilai Pendidikan Antikorupsi pada pembelajaran Pendidikan Pancasila di SD Negeri 1 Jatiroto; 2) Mendeskripsikan metode internalisasi nilai Pendidikan Antikorupsi pada pembelajaran Pendidikan Pancasila di SD Negeri 1 Jatiroto; 3) Mendeskripsikan kendala yang ditimbulkan dari internalisasi Nilai Pendidikan Antikorupsi melalui model Problem Based Learning pada pembelajaran Pendidikan Pancasila di SD Negeri 1 Jatiroto.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan case study research (studi kasus) yang bersifat deskriptif. Desain studi kasus pada penelitian ini adalah studi kasus tunggal yang terfokus pada satu sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik validasi data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif Miles dan Huberman (interactive model of analysis Miles and Huberman). Analisis model interaktif ini merupakan interaksi dari keempat dokumen, yaitu : 1) pengumpulan data (data collection), 2) reduksi data (data reduction), 3) penyajian data (data display), dan 4) penarikan kesimpulan (verification).

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Merumuskan cerita kisah sebagai media untuk melakukan orientasi peserta didik, melaksanakan pengelompokan peserta didik karena memiliki landasan teori belajar sosial, menggunakan pendekatan induktif untuk membangun konsep pengetahuan, menggunakan metode analisis sintesis untuk menyajikan hasil diskusi, dan evaluasi dengan menggunakan soal cerita; 2) Metode internalisasi dengan menganalisis cerita kisah, perumpamaan, memberikan ketauladanan, dan melalui pembiasaan; 3) Kendala yang muncul dari hasil internalisasi Nilai pendidikan Anti korupsi berasal dari kurangnya variasi sumber belajar dari guru, kesulitan peserta didik dalam memahami soal cerita yang disajikan, serta kurang tersedia waktu orang tua untuk mendampingi anaknya belajar di rumah. Solusi untuk kendala guru adalah dengan berdiskusi dengan atasan dan rekan sejawat agar guru menemukan solusi untuk sumber belajar yang lebih inovatif, solusi untuk kendala peserta didik adalah memberikan bimbingan dan diskusi, adapun solusi untuk kendala yang dialami orang tua adalah memberikan les tambahan dan menggunakan sumber belajar dari internet.