×
Perlindungan
kesehatan di Indonesia menjadi aspek penting yang disoroti oleh pemerintah.
Ekonomi dan kesehatan menjadi dua aspek yang saling berhubungan, di mana
pertumbuhan ekonomi yang stabil berkontribusi pada peningkatan akses layanan
kesehatan yang lebih baik. Kepemilikan asuransi kesehatan menjadi kebutuhan
yang dipertimbangkan bagi setiap individu karena dapat memberikan manfaat finansial
ketika terjadi suatu penyakit yang tidak terduga dan memberikan rasa aman bagi
pemiliknya, baik dari segi kesehatan maupun keuangan. Masyarakat dapat memilih
antara BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan swasta sebagai pilihan asuransi
kesehatan yang tersedia di Indonesia, di mana keputusan pemilihannya dapat dipengaruhi
oleh faktor ekonomi, seperti pendapatan
keluarga, stabilitas pekerjaan, preferensi individu, tanggungan keluarga, dan
kemudahan akses layanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
karakteristik peserta BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan swasta pada dewasa
awal di Jakarta, serta menganalisis faktor ekonomi yang memengaruhi secara
positif atau negatif pilihan tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan survei terhadap 200
responden dewasa awal berusia 26-35 tahun di Jakarta. Data dikumpulkan melalui
kuesioner dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan chi-square
untuk mengidentifikasi karakteristik responden, sementara analisis regresi
logistik untuk menentukan faktor ekonomi yang berpengaruh terhadap pemilihan
asuransi kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
signifikan antara peserta BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan swasta secara
keseluruhan, namun terdapat perbedaan menonjol pada faktor pendapatan keluarga
dan pendidikan. Variabel pendapatan keluarga dan preferensi individu
berpengaruh signifikan positif terhadap pilihan asuransi kesehatan, sedangkan
stabilitas pekerjaan dan kemudahan akses layanan berpengaruh signfikan negatif
terhadap pilihan asuransi kesehatan. Sementara itu, variabel tanggungan
keluarga tidak berpengaruh terhadap pilihan asuransi kesehatan. Hasil ini
diharapkan dapat menjadi refrensi bagi penyedia layanan maupun pemerintah dalam
upaya meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di Indonesia, serta
bagi masyarakat dapat menjadi gambaran dan informasi mengenai pemilihan
asuransi kesehatan yang dapat dipertimbangkan sesuai kebutuhan dan kemampuan.