×
Fenomena rendahnya permintaan pasar dan
naik turunnya indeks harga rumah menjadi salah satu pertimbangan generasi Z
dalam melakukan rencana pembelian properti Selain itu proses pengajuan kredit
juga menjadi pertimbangan dalam membeli, apabila individu berubah pikiran akan
terjadi pembatalan. Dalam hal pembelian properti, banyak faktor seperti
pengalaman hidup, kemajuan teknologi dan keadaan ekonomi mempengaruhi keputusan
pembelian khususnya generasi Z berumur 21-27 tahun. Generasi Z telah terbiasa
dengan perkembangan teknologi sejak dini dan dianggap sebagai generasi yang
sulit menabung, sehingga dinilai sulit membeli rumah dengan tabungan sendiri.
Hal ini yang membedakan karakteristik generasi Z dengan generasi sebelumnya.
Faktor lain yang mempengaruhi keputusan generasi Z seperti fasilitas, akses
lokasi bahkan tingkat resiko yang muncul. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi karakteristik generasi Z di Bekasi dalam rencana pembelian
properti, memetakan perilaku generasi Z, dan menganalisis prioritas keputusan rencana
pembelian properti. Dengan menggunakan data sekunder dan primer, maka dilakukan
analisis menggunakan Atlas.ti dan Analytical Hierarchy Process (AHP)
dengan software Expert Choice 11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebanyak 84% responden di Kota Bekasi bekerja sebagai karyawan swasta dan belum
menikah dengan rata-rata pendapatan perbulan antara Rp 5.000.001 – 7.000.000.
Cara perolehan properti yang paling banyak dipilih oleh 60% responden adalah
kredit. Konsep pembelian properti oleh generasi Z dipetakan dalam 5 kategori
yaitu faktor, tujuan, cara perolehan, kriteria hunian dan strategi. Prioritas
pertimbangan pembelian properti generasi Z yaitu dari segi pembiayaan dengan
alternatif properti yang dipilih adalah rumah tapak.