Pondok pesantren merupakan sumber penghasil sampah terbesar pada suatu wilayah. Salah satu metode yang dapat ditempuh dalam pengolahan sampah adalah dengan menerapkan konsep circular economy. Penerapan circular economy pada pondok Pesantren tidak hanya dapat mengurangi timbulan sampah, tetapi juga dapat meningkatkan kemandirian ekonomi pondok Pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pengaruh implementasi prinsip 9R pada konsep circular economy, sumber pendanaan pondok Pesantren, jumlah santri, jumlah usaha, lama usaha, dan usia pesantren terhadap kemandirian ekonomi pondok pesantren di Solo Raya, serta mengetahui prioritas faktor yang mempengaruhi implementasi konsep circular economy pada pondok Pesantren di Solo Raya. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed methode dengan menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis regresi probit,  dan Analytical Hierarchy Process (AHP).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan pengujian regresi probit, variabel prediktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap variabel perespon kemandirian ekonomi pondok pesantren di Solo Raya adalah implementasi konsep circular economy dengan prinsip 9R (3,15%), lama usaha pondok pesantren (7,9%), dan jumlah usaha pondok pesantren (50,35%) dengan nilai koefisien determinan McFadden dari ketiga variabel tersebut sebesar 61,74%. Sementara itu, dalam pengujian menggunakan metode analisis Analysis Hierarchy Process (AHP) ditemukan hasil bahwa aspek fisik merupakan prioritas faktor yang mempengaruhi pondok pesantren di Solo Raya dalam mengimplementasikan konsep circular economy dengan persentase sebesar 50,9%. Kemudian diikuti oleh aspek sosial sebesar 27,1%, aspek ekonomi sebesar 11,8%, aspek lingkungan sebesar 5,6%, dan terakhir aspek tata kelola sebesar 4,5%.

Dari hasil penelitian ini, penulis memberikan saran kepada pemerintah untuk memberikan bantuan kepada pondok Pesantren yang berfokus pada penguatan kelembagaan serta edukasi dan pelatihan terkait kewirausahaan dan pengelolaan keuangan usaha bagi pengurus usaha pondok pesantren dan santri, menguatkan kolaborasi pemerintah dalam upaya penguatan kemandirian ekonomi pondok pesantren di Solo Raya, meningkatkan program bantuan pendanaan unit usaha terutama pada usaha yang bergerak di sektor manufaktur dan perdagangan, melakukan evaluasi dan pemantauan secara berkala terkait keberlanjutan program bantuan pendanaan usaha pondok pesantren, memberikan bantuan infrastruktur sampah dan pengelolaan sampah, serta memberikan edukasi dan pelatihan terkait pengelolaan sampah bagi pondok Pesantren di Solo Raya.