Penulis Utama : Luthfi Khairullah
NIM / NIP : F0121143
× <p class="MsoNormal" xss=removed><span xss=removed>Ketahanan pangan merupakan aspek krusial dalam pembangunan berkelanjutan, terutama di daerah dengan tantangan kondisi geografis dan sosial yang kompleks. Penelitian ini menganalisis pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), curah hujan, dan jumlah penduduk terhadap Indeks Ketahanan Pangan (IKP) di Wilayah Papua dan Maluku pada periode 2018-2024. Data yang digunakan adalah data sekunder dari publikasi. Data dalam penelitian ini menggunakan data panel dengan total observasi adalah sebanyak 49 yang terdiri atas <i>cross-section</i> sebanyak 7 wilayah dan <i>time series</i> pada tahun 2018-2024. Metode analisis yang digunakan adalah </span><i><span lang="IN" xss=removed>Vector Error Correction Model</span></i><i><span lang="IN" xss=removed> </span></i><span xss=removed>(VECM)<i>. </i>Berdasarkan hasil dari analisis dengan VECM penelitian ini menemukan bahwa terjadi hubungan dalam jangka panjang yaitu, IPM berpengaruh signifikan negatif terhadap IKP dengan koefisien sebesar -2.41 yang menunjukkan bahwa peningkatan IPM sebesar 1 unit akan menurunkan IKP sebesar 2.41 unit. Sebaliknya, curah hujan berpengaruh signifikan positif terhadap IKP dengan koefisien sebesar 13,73 yang mengindikasikan bahwa peningkatan curah hujan sebesar 1 mm akan meningkatkan IKP sebesar 13,73 unit. Sementara itu, jumlah penduduk berpengaruh signifikan negatif terhadap IKP dengan koefisien sebesar -9.63 yang berarti bahwa pertumbuhan jumlah penduduk sebesar 1 juta jiwa dapat menurunkan IKP sebesar -9.63 unit. Temuan penelitian ini memberikan implikasi penting bagi pembuat kebijakan dalam merancang strategi peningkatan ketahanan pangan yaitu berupa peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan petani, edukasi literasi keuangan, mengoptimalkan sistem irigasi, serta mendorong komunitas lokal untuk terlibat dalam produksi dan distribusi pangan sehingga dapat menciptakan sistem pangan berkelanjutan di Papua dan Maluku.<o></o></span></p>