Penulis Utama | : | Aisyah Pramudita |
NIM / NIP | : | K1321005 |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kemampuan pemecahan masalah matematis yang lebih baik antara pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning berbantuan permainan cublak-cublak suweng atau dengan model Problem Based Learning pada materi peluang; (2) kecerdasan logis matematis yang menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematis yang lebih baik, siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi, sedang, atau rendah pada materi peluang; (3) pada setiap kategori kecerdasan logis matematis yang menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematis lebih baik, model Problem Based Learning berbantuan permainan cublak-cublak suweng, atau model Problem Based Learning pada materi peluang; dan (4) pada setiap model pembelajaran yang menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematis lebih baik antara siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi, sedang, atau rendah. Penelitian ini termasuk jenis eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas IX SMP N 1 Jaten tahun ajaran 2024/2025. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas IX F sebagai kelas eksperimen dan IX G sebagai kelas kontrol yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumen dan tes. Analisis data yang digunakan adalah uji anava dua jalan dengan sel tak sama, dilanjutkan uji komparasi ganda dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa: (1) model Problem Based Learning berbantuan cublak-cublak suweng menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematis yang lebih baik daripada model Problem Based Learning; (2) siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi, sedang, dan rendah mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematis yang berbeda; (3) pada setiap kategori kecerdasan logis matematis, model Problem Based Learning berbantuan permainan cublak-cublak suweng mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik daripada model Problem Based Learning; (4) pada setiap model pembelajaran, siswa dengan kecerdasan logis matematis tinggi, sedang, dan rendah mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematis yang berbeda.