Penulis Utama | : | Rila Setyaningsih |
NIM / NIP | : | T202008005 |
Makanan memiliki peran penting dalam budaya manusia dan interaksi sosial. Makanan merupakan hal yang vital dalam berbagai upacara dan ritual adat, khususnya dalam budaya Jawa. Dalam konteks budaya, makanan dapat berfungsi sebagai media komunikasi. Food Communication (komunikasi makanan) merupakan bidang kajian yang mempelajari bagaimana makanan berfungsi sebagai media komunikasi dalam konteks sosial dan budaya. Salah satu tradisi masyarakat Jawa yang menggunakan makanan sebagai simbol ritualnya adalah Saparan Bekakak yang telah dilaksanakan sejak tahun 1756 hingga sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk menggali tentang communication through food antara tokoh masyarakat dan warga lokal dalam mempertahankan keberlanjutan tradisi Saparan Bekakak. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan desain penelitian kualitatif berjenis studi kasus. Subyek dalam penelitian meliputi tokoh masyarakat (kamituwo, dukuh, pembuat penganten bekakak, juru masak), warga lokal, pemerintah daerah, dan pengunjung upacara adat Saparan Bekakak. Penelitian ini menggunakan gabungan teori food communication, interaksionisme simbolik dan resepsi khalayak. Wawancara, observasi, dan dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data, adapun analisis data terdiri dari beberapa langkah meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Peneliti melakukan triangulasi sumber dan triangulasi teknik untuk menjamin keabsahan data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa communication through food yang dilakukan oleh generasi pendahulu bermaksud menyampaikan pesan verbal (do’a, narasi/cerita), pesan non verbal (prosesi tradisi), dan pesan visual (simbol, warna, tata letak) melalui food culture dalam tradisi Saparan Bekakak sebagai media komunikasi. Pesan dalam tradisi Saparan Bekakak dimaknai oleh generasi penerus melalui proses transmisi nilai-nilai yang terkandung dalam food culture sebagai simbol tradisi tersebut. Makanan dalam tradisi saparan bekakakdimaknai sebagai wujud syukur atas berkah, media komunikasi dengan leluhur demi keselamatan, dan mempererat solidaritas/kebersamaan, namun ada juga yang memaknainya hanya sebagai rutinitas tahunan, mengandung gimmick dan FoMO (Fear of Missing Out). Proses communication through food ini juga melibatkan pengunjung sebagai komunikan yang menangkap simbol-simbol yang terkandung dalam food culture dalam tradisi Saparan Bekakak. Resepsi khalayak dalam memaknai food culture tradisi Saparan Bekakak memiliki posisi yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang masing-masing individu. Kelompok yang berada pada dominan position menganggap bahwa makanan dalam tradisi Saparan Bekakak mengandung keberkahan. Kelompok negotiated position memaknainya sebagai suatu berkah tetapi tidak sepenuhnya meyakini hal tersebut karena memandang bahwa makanan yang ada sama dengan makanan sehari-hari, memperebutkan makanan dalam tradisi Saparan Bekakak menjadi sebuah sensasi tersediri. Kelompok ketiga yaitu oppositional position bersikap apatis (menarik diri) terhadap tradisi Saparan Bekakak. Perbedaan resepsi tersebut muncul karena beberapa faktor yaitu tingkat pendidikan, mobilitas sosial, globalisasi, perubahan struktur ekonomi, teknologi dan akses digital, dan kondisi masyarakat urban dan rural. Adanya variasi dalam pemaknaan makanan pada tradisi Saparan Bekakak mendorong terjadinya negosiasi makna yang menjadi katalis pembaharuan dan penguatan identitas budaya sehingga keberlanjutan tradisi dapat terjaga. Outcome dari penelitian ini berupa model food communication dalam mempertahankan keberlanjutan tradisi. Implikasi akademis dari penelitian ini berupa perspektif baru tentang praktik-praktik food communication dalam menjaga keberlanjutan tradisi. Implikasi secara praktis yaitu memberikan gambaran dan menunjukkan betapa pentingnya food communication dalam menjaga keberlanjutan tradisi.
Penulis Utama | : | Rila Setyaningsih |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | T202008005 |
Tahun | : | 2025 |
Judul | : | FOOD COMMUNICATION DALAM KEBERLANJUTAN TRADISI MASYARAKAT JAWA |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Fak. ISIP - 2025 |
Program Studi | : | S-3 Ilmu Komunikasi |
Kolasi | : | |
Sumber | : | |
Kata Kunci | : | communication through food, food culture, Saparan Bekakak, simbol |
Jenis Dokumen | : | Disertasi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | https://doi.org/10.70082/esiculture.vi.977 |
Link DOI | : | https://doi.org/10.70082/esiculture.vi.977 |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Prof. Pawito, Ph.D 2. Prof. Widodo Multiyo, SE., M.Com. 3. Dr. Andre Noevi Rahmanto, S.Sos, M.Si |
Penguji | : |
1. Prof. Dr. Suraya, M.Si 2. Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si 3. Prof. Dr. Argyo Demartoto, M.Si. |
Catatan Umum | : | - |
Fakultas | : | Fak. ISIP |
Halaman Awal | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|---|---|
Halaman Cover | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
BAB I | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
BAB II | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
BAB III | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
BAB IV | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
BAB V | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
BAB Tambahan | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
Daftar Pustaka | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
Lampiran | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |