Diskrepansi Kebijakan Moratorium terhadap Sistem Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Arab Saudi
Penulis Utama
:
Ivana Putri Cahyaningtyas
NIM / NIP
:
D0421033
×<p class="MsoBodyText" xss=removed><span lang="id" xss=removed>Kerajaan Arab Saudi menjadi salah

satu destinasi utama bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), didorong oleh

insentif ekonomi dan motivasi keagamaan, seperti menunaikan ibadah umroh dan

haji. Namun, maraknya pelanggaran keamanan dan kondisi kerja yang eksploitatif

(diklasifikasikan sebagai Dirty, Dangerous, and Degrading, atau 3D) mendorong Pemerintah

Indonesia memberlakukan moratorium atau penghentian pengiriman pekerja migran

Indonesia ke Arab Saudi pada tahun 2015. Meskipun kebijakan ini diberlakukan,

penempatan ilegal masih terus terjadi mengindikasikan adanya diskrepansi dalam

mekanisme penegakan hukum dan perlindungan. Studi ini menyelidiki faktor-faktor

yang mendasari ketidakefektifan kebijakan perlindungan pekerja migran

Indonesia, dengan menganalisis tantangan institusional dan peraturan di kedua

belah pihak, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi. Dengan menggunakan

pendekatan kualitatif eksplanatif, penelitian ini menggunakan konsep rezim

internasional, <i>Responsibility to Protect</i> (R2P), dan logika kesesuaian

sebagai kerangka analisisnya. Temuan penelitian ini menunjukkan adanya

kekurangan yang kritis, termasuk keterbatasan peran dan keterlambatan respon kebijakan-seperti

keterlambatan adopsi Sistem Penempatan Satu Kanal dan pembentukan Satgas TKI

Ilegal-yang mencerminkan ketidaksesuaian kelembagaan dengan standar

ketenagakerjaan internasional. Secara <i>de jure</i>, Pemerintah Indonesia

telah berhasil mengadopsi beberapa konvensi dan standar-standar internasional

yang telah diratifikasi. Namun secara <i>de facto</i>, terdapat inkonsistensi

implementasi kebijakan pelindungan PMI terhadap komitmen Indonesia , seperti

ratifikasi 20 Konvensi ILO. Studi ini menyimpulkan bahwa perlindungan pekerja

migran yang efektif membutuhkan koherensi kelembagaan yang lebih kuat,

mekanisme penegakan hukum yang proaktif, dan komitmen untuk menyelaraskan

kebijakan dalam negeri dengan standar ketenagakerjaan internasional.<o></o></span></p>
×
Penulis Utama
:
Ivana Putri Cahyaningtyas
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
D0421033
Tahun
:
2025
Judul
:
Diskrepansi Kebijakan Moratorium terhadap Sistem Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Arab Saudi
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Fak. ISIP - 2025
Program Studi
:
S-1 Hubungan Internasional
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
Diskrepansi, Moratorium, PMI, Arab Saudi, Konvensi ILO