Penelitian ini bertujuan: (1) mengindentifikasi kebutuhan fisik olahraga pencak silat yang dikaji berdasarkan struktur gerak waktu dan sistem energi dalam pertandingan kategori tanding; (2) merancang model latihan HIIT spesifik olahraga pencak silat yang layak untuk diterapkan pada atlet pencak silat; dan (3) menguji tingkat efektifitas model latihan HIIT spesifik olahraga pencak silat dibandingkan model latihan konvensional dalam meningkatkan performa atlet pencak silat kategori tanding.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development) dengan pendekatan analyze, design, development, implementation, and evaluation (ADDIE). Tahapan pengembangan dalam penelitian ini, yaitu: (1) studi pendahuluan, (2) desain model, (3) pengembangan model dan telaah pakar, (4) uji coba dan revisi, dan (5) uji efektivitas model dengan studi eksperimen. Pada tahap uji coba dilakukan dua tahap yaitu uji coba skala terbatas melibatkan 17 peserta, terdiri dari 3 pelatih, 2 mantan atlet dan 12 atlet kategori tanding, dan uji coba skal luas melibatkan 60 peserta terdiri dari 10 pelatih dan 50 atlet kategori tanding. Sedangkan untuk uji efektivitas model dengan metode eksperimen melibatkan 13 atlet pencak silat kategori tanding yang dibagi menjadi dua kelompok (kelompok control dan kelompok eksperimen). Selain itu evaluasi oleh pakar dilakukan untuk mendapat masukan yang mengarah pada penyempurnaan produk akhir model HIIT pencak silat kategori tanding.

Hasil penelitian didapatkan: (1) kebutuhan fisik atlet pencak silat mencakup kapasitas fisiologis: daya tahan aerobik dan daya tahan anaerobik, dan kemampuan biomotor: kekuatan otot, kelincahan, koordinasi, dan kecepatan spesifik. Latihan berbasis High-Intensity Interval Training (HIIT) dengan rasio kerja-istirahat yang tepat dinilai efektif untuk mengoptimalkan performa atlet, terutama untuk atlet kategori tanding; (2) pengembangan model HIIT pencak silat melalui prosedur ADDIE telah menghasilkan rancangan model latihan BEX-TI: Bodyweight Exercise and Technique Intensive) yang telah tervalidasi oleh pelatih, atlet, mantan atlet dan pakar sebagai model latihan yang layak dan efektif untuk meningkatkan performa atlet mencakup daya tahan, kekuatan, kelincahan, koordinasi dan kecepatan khusus atlet pencak silat kategori tanding; (3) Hasil uji efektivitas produk akhir diperoleh nilai asymp.sig  pretest dan posttest 0.001 sampai 0.009 lebih kecil (<0>asymp.sig pretest dan posttest lebih kecil (<0>asymp.sig lebih besar (>0.05). Hasil ini menunjukkan bahwa model latihan BEX-TI berbasis HIIT pencak silat terbukti lebih efektif dibandingkan model latihan konvensional dalam meningkatkan performa atlet pencak silat, serta layak diterapkan secara lebih luas dalam program latihan pencak silat kategori tanding.

Kesimpulan, model HIIT pencak silat ini menawarkan pendekatan latihan yang inovatif dan spesifik yang terbukti efektif meningkatkan performa atlet pencak silat kategori tanding mencakup: daya tahan, kekuatan otot, kelincahan, koordinasi dan kecepatan khusus. Model ini dinyatakan layak dan dapat diadopsi oleh pelatih dan atlet dalam rutinitas latihan khususnya pada tahap persiapan kompetisi. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan metode latihan yang lebih efektif dalam olahraga pencak silat