Penulis Utama | : | Sofia Firdausia |
NIM / NIP | : | G0121124 |
Validasi alat tes yang akurat untuk mengidentifikasi minat vokasional karyawan menjadi kebutuhan penting dalam melakukan asesmen kepada karyawan. Saat ini, alat tes yang tersedia tengah menghadapi beberapa tantangan, seperti validitasnya yang dipertanyakan, penggunaan teori yang sudah usang, hingga kurang relevan dengan konteks budaya lokal. Oleh karena itu, pengembangan dan validasi instrumen yang lebih baru andal, seperti Tes Minat Vokasional Indonesia (TMVI), menjadi urgensi untuk meningkatkan akurasi identifikasi minat vokasional karyawan. Hakim et al. (2024) mengembangkan TMVI yang diadaptasi dari Personal Globe Inventory (PGI) milik Tracey (2002) menggunakan skala forced choice. Penelitian ini melibatkan 1804 karyawan PT X berusia minimal 25 tahun. Validitas butir dianalisis dengan menggunakan Rasch Model dengan indikator item fitness (infit/outfit) dan item measure (tingkat kesulitan item). Hasil analisis menunjukkan bahwa 1 item memiliki nilai item fitness yang overfit, sementara pada item measure tidak ada item yang melebihi batas logit. Berdasarkan analisis Martin-Löf, ditemukan bahwa 15 dari 18 aspek minat bersifat multidimensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TMVI memiliki validitas konstruk pada level butir yang cukup memadai, dengan catatan beberapa aspek yang memerlukan peninjauan lebih lanjut. Hasil analisis Person Separation Reliability dan persebaran grafik Wright Map mengindikasikan bahwa item-item belum sepenuhnya merepresentasikan intensitas minat karyawan secara lebih luas. Temuan ini memberikan implikasi bahwa TMVI memiliki potensi untuk digunakan dalam asesmen karyawan, namun disarankan untuk melakukan penyempurnaan lebih lanjut agar dapat meningkatkan validitas dan reliabilitasnya, sehingga dapat menjadi instrumen minat yang lebih andal dan akurat dalam mengidentifikasi minat vokasional karyawan.