Manusia diciptakan dengan berbagai macam karakter positif dan negatif. Kepribadian negatif yang dimiliki manusia biasanya cenderung disembunyikan dengan kepribadian positif. Hal ini dilakukan untuk menghindari deteksi dan hukuman dari orang lain (Welsh & Lenzenweger, 2021). Karena keunikan ini, karakter negatif manusia yang ditutupi dengan karakter positif sering dikemas dan ditampilkan dalam film. Termasuk film Indonesia, seperti Penyalin Cahaya yang meraih berbagai prestasi di dalam dan luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi kepribadian Dark Triad pada tokoh Rama dalam film Penyalin Cahaya. Penelitian ini berpijak pada teori kepribadian Dark Triad dari Paulhus dan Williams (2002) yang terdiri dari narsisme, machiavellianisme, dan psikopati. Teori ini menjelaskan sifat manipulatif, egois, dan kurang empati yang sering dikaitkan dengan perilaku antisosial. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa film ini merepresentasikan kepribadian Dark Triad sebagaimana ditampilkan oleh tokoh Rama. Dimensi narsisme pada Rama terlihat dari keinginannya untuk mempertahankan citra sempurna dan mencari validasi, seperti mengklaim membantu Suryani. machiavellianisme Rama muncul lewat manipulasi untuk membeli foto ilegal, menghancurkan bukti, dan membayar orang untuk membungkam saksi. Psikopati Rama terlihat dari kebahagiaannya saat melihat luka orang lain dan sikapnya yang tidak merasa bersalah setelah kejahatannya terbongkar.