Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan pembuktian pemeriksaan setempat (descente) dalam sengketa pembagian harta bersama dan untuk mengkaji serta menganalisis pertimbangan hakim dalam mengabulkan gugatan berdasarkan studi putusan nomor 4757/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan studi kasus. Jenis dan sumber bahan hukum yang digunakan terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah studi kepustakaan atau studi dokumen. Teknik analisis bahan hukum yang digunakan bersifat deduktif dengan metode silogisme.

Hasil penelitian terhadap Putusan Nomor 4757/Pdt.G/2022/PA.Tgrs menunjukkan bahwa kekuatan pembutian pemeriksaan setempat (descente) bersifat bebas (vrij bewijsleer), tetapi tidak mengikat (dwingend bewijsleer). Hal ini berarti bahwa hasil pemeriksaan setempat tidak secara mutlak menentukan putusan hakim, keputusan hakim tetap didasarkan pada penilaian bebas terhadap seluruh bukti yang relevan dengan perkara. Selain itu, pertimbangan hakim dalam perkara ini menetapkan bahwa harta bersama harus dibagi secara adil, yaitu masing-masing pihak berhak atas ½ (seperdua) bagian dari harta bersama, sebagaimana diatur dalam Pasal 97 Kompilasi Hukum Islam. Pertimbangan hakim ini juga menegaskan bahwa ketidakhadiran salah satu pihak dalam persidangan tidak menghalangi pengambilan keputusan berdasarkan bukti yang ada.