Pengembangan Model Pembelajaran Konsolidasi-Korelasi-Kolaborasi-Konklusi (4K) Bernuansa Humanis Untuk Melatihkan Kemampuan Analisis Mahasiswa Pada Pembelajaran Dinamika Gerak

Penulis Utama : Supurwoko
NIM / NIP : T851508006
× <p class="MsoNormal" xss=removed><span lang="EN-US" xss=removed>Penelitian ini bertujuan untuk: 1. </span><span lang="EN-US" xss=removed>Mengembangkan model pembelajaran 4K bernuansa humanis yang mampu melatihkan kemampuan analisis.</span><span lang="EN-US" xss=removed> </span><span lang="SV" xss=removed>2. </span><span lang="SV" xss=removed>Menguji kelayakan model pembelajaran 4K ketika diterapkan di kelas. 3. Mengukur kemampuan analisis peserta didik sebagai dampak instruksional model pembelajaran 4K.<o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><span lang="SV" xss=removed>Jenis penelitian yang digunakan pada disertasi ini adalah penelitian pengembangan. Metode yang digunakan adalah <i>Design Based Research </i>(DBR). DBR adalah metode penelitian pengembangan yang terdiri dari siklus berkelanjutan desain, dokumentasi, dan analisis proses hingga diperoleh hasil yang diinginkan.. Proses DBR pada penelitian ini melibatkan interaksi dinamis dan iteratif lima fase yaitu: (1) (<i>re</i>) definisi masalah, (2) rencana tindakan, (3) implementasi, (4) evaluasi, dan (5) penetapan temuan.<o></o></span></p><p> </p><p class="MsoNormal" xss=removed><span lang="EN-US" xss=removed>Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1. </span><span lang="EN-US" xss=removed>Telah dikembangkan model pembelajaran 4K yang dilengkapi dengan </span><span lang="EN-US" xss=removed>buku model pembelajaran dengan judul “Model Pembelajaran </span><span lang="IN" xss=removed>K</span><span lang="EN-US" xss=removed>onsolidasi-Korelasi-Kolaborasi-Konklusi (4K) </span><span lang="IN" xss=removed>Bernuansa</span><span lang="EN-US" xss=removed> Humanis</span><span lang="EN-US" xss=removed> </span><span lang="EN-US" xss=removed>Untuk Melatihkan </span><span lang="IN" xss=removed>Kemampuan Analisis</span><span lang="EN-US" xss=removed> Pada Pembelajaran Fisika” dan intrumen tes kemampuan analisis. Buku tersebut berisi petunjuk penggunaan Model Pembelajaran 4K, analisis penerapan Model Pembelajaran Penemuan di kelas, analisis Pembelajaran Kuantum dan Teori Humanis, analisis Pengembangan Model Pembelajaran 4K dan hasil uji kemampuan analisis. I</span><span lang="EN-US" xss=removed>nstrument tes kemampuan analisis berisi definisi kemampuan analisis, indikator kemampuan analisis, indikator soal kemampuan analisis, soal tes, rubrik penilaian, validitas tes, serta hasil tes materi “Dinamika Gerak.”  Ciri-Ciri (Karakteristik) model pembelajaran 4K adalah: Model pembelajaran 4K merupakan perpaduan antara model pembelajaran penemuan, kiat-kiat pembelajaran kuantum dan teori humanis, memberi kebebasan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan, menggunakan peta pikiran ketika menyususn pertanyaan, menggunakan teknik pengelompokan ketika membuat rumusan masalah serta melatihkan kemampuan analisis dalam langkah pembelajarannya. </span><span lang="SV" xss=removed>2. <span xss=removed>Model Pembelajaran 4K </span></span><span lang="SV" xss=removed>telah diterapkan dikelas ternyata dapat memperbaiki kekurangan model pembelajaran Penemuan. Hasil pertanyaan terbuka menunjukkan bahwa peserta didik menyenangi model pembelajaran 4K karena melatihkan berfikir analisis dan kreatif. Hasil FGD menunjukkan bahwa model pembelajaran 4K bersifat praktis dan dapat diterapkan pada konteks dan konten yang berbeda.</span><span lang="SV" xss=removed> 3. <span xss=removed>Hasil tes kemampuan analisis menunjukkan bahwa kemampuan analisis peserta didik cukup baik</span></span><span lang="SV" xss=removed>. 67 % peserta didik mempunyai kemampuan analisis  sempurna paling tidak 1 soal. Hanya 17 % saja yang sama sekali tidak bisa menujukkan kemampuan anaisisnya. Sedangkan 16 % nya hanya dapat mengaitkan komponen sistem sekitar 50 % saja. Hasil uji Rasch juga menunjukkan bahwa model ini juga dapat melatihkan kemampuan analisis.<o></o></span></p>