Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak nyaman dan dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Pengobatan nyeri secara konvensional menimbulkan beberapa efek samping sehingga diperlukan alternatif pengobatan yang lebih aman. Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa ekstrak etanol buah parijoto (Medinilla eximia Jack (Blume)) mengandung senyawa metabolit sekunder yang berfungsi menghilangkan nyeri yaitu flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya analgetik dari ekstrak etanol 70% buah parijoto pada mencit dengan metode hotplate dan mengetahui hasil standarisasi spesifik dan non-spesifik ekstrak etanol buah parijoto.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental di laboratorium yang meliputi ekstraksi buah parijoto dengan etanol 70%, standarisasi ekstrak, dan tahap pengujian analgetik ekstrak buah parijoto. Mencit putih jantan galur Balb/C sebanyak 25 ekor dibagi menjadi 5 kelompok uji yaitu kelompok kontrol negatif (Na CMC 1%), kelompok kontrol positif (parasetamol 65 mg/20g BB), kelompok perlakuan diberi ekstrak buah parijoto dengan dosis 50 mg/KgBB, 100 mg/KgBB, dan 200 mg/KgBB. Waktu respons mencit berupa menghentakkan kaki belakang dan melompat dicatat sejak diletakkan pada hotplate dengan suhu 60°C, pada menit ke-0 dan setiap 30 menit sampai 6 jam setelah pemberian sediaan uji secara peroral. Data presentase daya analgetik dianalisis dengan one way ANOVA kemudian dilanjutkan dengan Tukey HSD Post Hoc Test.

Ekstrak yang dihasilkan berbentuk kental, berwarna coklat, dan memiliki bau yang khas dengan nilai rendemen 36,4%. Kadar flavonoid total dengan pembanding rutin memiliki nilai 19,13 mg RE/g. Hasil dari pengujian susut pengeringan, penetapan kadar abu total, dan kadar abu tidak larut asam berturut-turut yaitu 18,16%; 6,2%; dan 0,28%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase daya analgetik ekstrak etanol buah parijoto meningkat seiring peningkatan dosis berturut-turut yaitu sebesar 24,87%; 26,41%; dan 30,10% (dosis 50, 100, dan 200 mg/KgBB), sedangkan pada parasetamol sebesar 41,96%. Hasil analisis statistika dengan one way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar kelompok (sig. <0>Tukey HSD Post Hoc Test menunjukkan bahwa daya analgetik dosis 50 dan 100 mg/KgBB berbeda signifikan dengan kelompok kontrol positif (sig. < 0>