Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan keterangan saksi anak tanpa sumpah dan pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan pemidanaan perkara persetubuhan anak oleh pendidik. Penelitian ini merupakan penelitian normatif dengan bahan hukum primer dan sekunder. Penulis melakukan analisis terhadap Putusan Nomor 859/Pid.Sus/2023/PN Bjm. Teknik pengumpulan hukum dalam penelitian ini dengan cara studi Pustaka dan bahan hukum diperoleh dan diolah dengan metode silogisme deduktif.  Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa keterangan saksi anak, meskipun tidak disumpah, tetap memiliki nilai sebagai petunjuk dalam proses pembuktian. Hakim mempertimbangkan baik aspek yuridis maupun non-yuridis dalam menjatuhkan putusan, dengan menekankan dampak perbuatan terdakwa terhadap korban dan masyarakat.