Penelitian ini mempiliki tujuan untuk; 1) menggambarkan kebutuhan media flipbook yang berfokus pada masalah dalam meningkatkan keterampilan komunikasi matematis, 2) menerangkan kelayakan media flipbook yang berbasis masalah untuk memperbaiki keterampilan komunikasi matematis, dan 3) mengukur efektivitas penggunaan media flipbook problembased learning guna meningkatkan keterampilan komunikasi matematis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian research and development (R&D). Teknik pengumpulan data melibatkan; wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Penggunaan sampel penelitian ialah teknik cluster random sampling, dengan analisisnya memakai independent sample t-test. Sesuai dengan riset mengemukkan dengan adanya bahan ajar flipbook yang fokus terhadap masalah bisa untuk dimanfaatkan secara patut. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan yang dilakukan oleh ahli media, di mana V. hitung lebih besar daripada V. tabel yaitu 0,8567 lebih besar dari 0,73, ahli materi dengan hasil 0,831 lebih besar dari 0,70, dan ahli bahasa yang menghasilkan nilai 0,875 lebih besar dari 0,78. Selain itu, kelayakan penggunaan media flipbook berbasis masalah juga dapat dilihat dari hasil uji coba terbatas dan luas. Berdasarkan pengujian yang dilaksanakan melalui metode skala kecil serta besar maka, ditemukan nilai evaluasi dari peserta didik menunjukkan rata-rata 95?ngan skor maksimal 600, dan skor keseluruhan 570, dengan nilai maksimal sebesar 70. Sedangkan hasil perhitungan dari uji coba luas menunjukkan bahwa nilai evaluasi peserta didik adalah 71?ngan keseluruhan skor 705, di mana skor maksimal adalah 1400, dan nilai maksimal juga 70. Penggunaan media flipbook berbasis masalah dapat dianggap efektif, ini terlihat dari hasil perhitungan effect size yang mencatat nilai 0,0565. Keefektifan juga dapat dilihat dari nilai uji N-Gain, di mana nilai mean pada uji N- Gain mencapai 0,7405. Selain hasil dari effect size dan N-Gain, pada tahap pengujian ini juga terdapat dua uji, yaitu uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat mencakup beberapa tahap, yaitu: 1) uji normalitas, yang menunjukkan bahwa produk media flipbook berbasis masalah masuk ke dalam kategori normal, dibuktikan dengan perolehan signifikansi > α (0,05 > 0,056) kelas eksperimen dan 0,05 < 0> 0,05 (0,15 > 0,05) kelompok eksperimen serta 0,210 > 0,05 anggota kontrol. Uji hipotesis yang menggunakan independent sample t-test menghasilkan vii nilai sig (2-tailed) untuk kelas eksperimen yaitu 0,005 yang lebih kecil dari 0,05, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil ini juga diperkuat oleh analisis SPSS yang mencatat mean 88,52 untuk kelas eksperimen dan 70,18 untuk kelas kontrol. Selain itu, data dari uji N-Gain menunjukkan mean sebesar 7,405, yang dapat diinterpretasikan bahwa H1 menerima sedangkan pada hipotesis 0 menolak. Berkaitan data di atas, maka bisa ditarik kesimpulan ialah media flipbook berbasis masalah diperlukan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis, yang akan dipertimbangkan dari berbagai aspek bahan ajar, penilaian, dan model penyusunan media pembelajaran. Selain itu, karakteristik produk juga berperan penting dalam menarik minat peserta didik terhadap modul ajar yang disediakan. Temuan ini semakin diperkuat oleh hasil uji N-gain dengan rata-rata 0,7405