Penelitian ini menganalisis pengaruh dinamika risiko geopolitik dan stabilitas makroekonomi terhadap investasi asing langsung di Indonesia dalam rentang waktu 1988 hingga 2023. Risiko geopolitik diukur menggunakan Indeks Risiko Geopolitik (GPRI), sedangkan stabilitas makroekonomi direpresentasikan oleh Produk Domestik Bruto (PDB), Inflasi (INF), dan Nilai Tukar (ER). Melalui pendekatan Autoregressive Distributed Lag–Error Correction Model (ARDL ECM), penelitian ini mengevaluasi hubungan jangka pendek dan jangka panjang antarvariabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan risiko geopolitik berdampak negatif dan signifikan terhadap FDI, baik dalam jangka pendek maupun panjang, mencerminkan tingginya sensitivitas investor terhadap ketidakpastian global. Sebaliknya, pertumbuhan PDB secara konsisten memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap FDI, menegaskan bahwa prospek ekonomi nasional menjadi daya tarik utama bagi investor. Inflasi terbukti memiliki pengaruh negatif terhadap FDI, mengindikasikan bahwa kestabilan harga menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi. Sementara itu, nilai tukar menunjukkan pengaruh positif dalam jangka panjang, meskipun tidak signifikan dalam jangka pendek Temuan ini menyoroti pentingnya pengelolaan risiko eksternal dan kebijakan makroekonomi yang stabil dalam menciptakan lingkungan investasi yang menarik bagi investor asing di negara berkembang seperti Indonesia.