Irna Retno Juniarti. K4420042. Pembimbing I: Isawati, S.Pd., M.A. Pembimbing II: Dr. Sutiyah, M.Pd., M.Hum. HUBUNGAN SOSIAL ETNIS TIONGHOA DAN JAWA DI KAMPUNG KETANDAN YOGYAKARTA SEBAGAI MATERI PENGAYAAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Pola hubungan Etnis Tionghoa dan Jawa yang ada di Kampung Ketandan Yogyakarta, (2) Kesesuaian sosial Etnis Tionghoa dan Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta sebagai materi pengayaan pendidikan multikultural dalam pembelajaran sejarah di SMA, dan (3) Pengimplementasian hubungan sosial Etnis Tionghoa dan Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta sebagai materi pengayaan pendidikan multikultural dalam pembelajaran sejarah di SMA.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian diperoleh dari tempat dan aktivitas, informan, serta dokumen. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan time sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Analisa data menggunakan analisis interaktif, yaitu interaksi antara pengumpulan data dengan tiga komponen analisis (reduksi data, penyajian data, dan verifikasi) secara siklus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Etnis Tionghoa dan Jawa di Ketandan Yogyakarta memiliki pola hubungan sosial asosiatif, yaitu (a) kerjasama tampak pada pemilihan Ketua RT/RW, dan kegiatan kerja bakti, (b) akomodasi tampak pada sikap toleransi antar etnis dan penyelesaian masalah dengan cara mediasi, (c) asimilasi tampak pada pernikahan campur dan perubahan nama etnis Tionghoa menjadi nama lokal, (d) akulturasi tampak pada arsitektur, bakpia, dan Wayang Cina Jawa, (2) Hubungan sosial etnis Tionghoa dan Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta memiliki kesesuaian dengan materi Kerajaan Hindu-Budha dan Islam serta materi Pergerakan Kebangsaan Indonesia pada sub materi Organisasi Pergerakan Nasional yang mengandung nilai kesetaraan, persatuan dalam keberagaman, toleransi, dan nasionalisme serta sub materi Sumpah Pemuda, tampak pada pertemuan Kongres Pemuda yang dihadiri organisasi pemuda dari berbagai daerah di Indonesia, (3) Hubungan kedua etnis dapat diimplementasikan sebagai materi pengayaan pendidikan multikultural dalam pembelajaran sejarah di SMA melalui kegiatan penelitian sederhana menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), pendekatan saintifik, dan discovery learning. Guru perlu melakukan perencanaan, yaitu dengan mengkaji silabus dan ATP, menentukan materi yang paling relevan, menyiapkan modul ajar, dan LKPD, sebelum mengimplementasikan hubungan kedua etnis sebagai materi pengayaan.