Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menghasilkan karakteristik model Innovator Disruptive Based-Socioscientific Learning (Innova-DB2SL) untuk meningkatkan keterampilan berpikir analitik dan keterampilan berpikir entrepreneurship. 2) Membuktikan kelayakan model Innovator Disruptive Based-Socioscientific Learning (Innova-DB2SL) untuk meningkatkan keterampilan berpikir analitik dan keterampilan berpikir entrepreneurship. 3) Menganalisis kepraktisan model Innovator Disruptive Based-Socioscientific Learning (Innova-DB2SL) untuk meningkatkan keterampilan berpikir analitik dan keterampilan berpikir entrepreneurship. 4) Menguji keefektifan model Innovator Disruptive Based-Socioscientific Learning (Innova-DB2SL) untuk meningkatkan keterampilan berpikir analitik dan keterampilan berpikir entrepreneurship.

Penelitian ini adalah penelitian Research and Development (R&D) dengan model pengembangan Design-based Research (DBR). Penelitian DBR dimaksudkan untuk merancang/mengembangkan intervensi Model pembelajaran baru. Model DBR yang diadaptasi dari Plomp, terdiri atas; 1) Preliminary Phase, 2) Prototyping Phase, dan 3) Assessment Phase. Analisis data meliputi analisis prasyarat menggunakan rasch model dengan software ministep, analisis deskriptif statistic, analisis kelayakan model dengan menggunakan validitas Aikens untuk melihat validitas isi model, analisis validitas konstruk menggunakan Smart Partial Least Square (SmartPLS), dan Analisis keefektifan dilakukan dengan uji Multivariat (Manova). 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Karakteristik Model Innova-DB2SL mencakup komponen model terdiri atas sintaks, prinsip reaksi, sistem sosial, sistem pendukung, dan dampak instruksional dan dampak pengiring, dan teori yang mendasari. a) Sintaks Model Innova-DB2SL terdiri atas Observing, Social-Reasoning, Experimenting, Conceptualizing, Evaluating. b) Prinsip reaksi terdiri atas guru memfasilitasi peserta didik untuk terlibat dalam masalah socioscientific. c) Sistem sosial secara kolaboratif terlibat dalam group diskusi, presentasi gagasan ilmiah melalui diskusi terbuka dan debat, eksperimen, dan penalaran sosial. d) Sistem pendukung memerlukan smartphone untuk mengakses sumber belajar E-Modul. e) Dampak instruksional memiliki kemampuan untuk memberdayakan keterampilan berpikir analitik (analysis, organization, generalization, evaluation) dan keterampilan berpikir entrepreneurship (good planning, strategic thinking, creativity, communication, dan leadership). f) Dampak pengiring meningkatkan kerjasama, disiplin, dan tanggungjawab. g) Teori pembelajaran meliputi teori memori kognitif dan epigenetik, teori konstruktivisme, dan perubahan perilaku. 2) Hasil analisis kelayakan Model Innova-DB2SL valid secara isi dengan rater minimum yang dapat diterima >0.75 yang meliputi Validitas Model Innova-DB2SL, Validitas keterampilan berpikir analitik, validitas berpikir entrepreneurship, dan validitas E-Modul bioteknologi. Secara konstruk dimensi ATS dan ETS memiliki outer loading >0.7. 3). Hasil uji kepraktisan model Innova-DB2SL menunjukkan bahwa semua observer memberikan tingkat kepraktisan >81% yang menunjukkan bahwa model dianggap sangat praktis diimplementasikan dalam pembelajaran bioteknologi. Selain itu, Model Innova-DB2SL juga praktis diterapkan pada Senior High Boarding School dan Senior High Non-Boarding School. 4) Model Innova-DB2SL efektif digunakan dalam pembelajaran IPA dibandingkan dengan kedua model lainnya seperti Socioscientific issue (SSI) dan Scientific Approach. Mean posttest kelompok Innova-DB2SL meningkat drastis menjadi 91.24, jauh lebih tinggi dibandingkan SSI (88.10) dan Scientific Approach (77.20) pada SHNBS. Adapun pada SHBS Model Innova-DB2SL meningkat drastis menjadi 96.54, jauh lebih tinggi dibandingkan SSI (87.93) dan Scientific Approach (69.28). Hasil uji lanjut Kruskal-Wallis menunjukkan Model Innova-DB2SL lebih baik dari SSI dan Scientific Approach.