×
Program konversi kompor induksi merupakan salah satu langkah strategis pemerintah Indonesia dalam mengurangi ketergantungan impor LPG serta mendukung target Net Zero Emission 2060 dan Sustainable Development Goals (SDGs). Keberhasilan program ini tidak hanya ditentukan oleh aspek teknis dan ekonomi, tetapi juga oleh tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) dalam mendukung proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kombinasi faktor CSR yang berkontribusi terhadap keberhasilan proyek konversi kompor induksi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Metode Fuzzy-set Qualitative Comparative Analysis (fsQCA) digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel CSR, yang mencakup economic responsibility, legal responsibility, ethical environment responsibility, dan social political responsibility, dengan project performance. Data diperoleh dari 85 sampel yang dikumpulkan melalui survei terhadap pemangku kepentingan di Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satu faktor CSR yang secara tunggal menentukan keberhasilan proyek, melainkan kombinasi dari beberapa faktor. Ditemukan empat konfigurasi utama yang berkontribusi terhadap project performance short-term dan long-term, dengan konfigurasi terbaik yang terdiri dari legal responsibility yang rendah, ethical environment responsibility yang tinggi, dan social political responsibility yang tinggi serta economic responsibility boleh tinggi atau rendah dapat menghasilkan project performance. Studi ini memberikan wawasan bagi pemangku kepentingan dalam merancang strategi CSR yang lebih efektif guna mendukung keberhasilan program konversi kompor induksi.