Adopsi Inovasi Penggunaan Biosaka Terhadap Budidaya Padi Oleh Petani di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar
Penulis Utama
:
Satrio Eka Pujinugroho
NIM / NIP
:
H0420080
×<p>Satrio Eka Pujinugroho. H0420080. 2025. Adopsi Inovasi Penggunaan Biosaka Terhadap Budidaya Padi Oleh Petani di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Dibimbing oleh Ir. Widiyanto, S.P., M.Si., Ph.D. dan Dr. Ir. Eny Lestari, M.Si. Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret.</p><p>Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, memiliki potensi besar di sektor pertanian. Menurut laporan BPS Karanganyar 2022, luas panen sawah di kecamatan ini mencapai 5.909 hektar dengan produksi padi sebesar 38.703 ton. Meskipun pupuk kimia masih banyak digunakan, pemakaian berlebih telah melebihi dosis yang disarankan, menyebabkan degradasi unsur hara tanah dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Sebagai solusi, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Karanganyar memperkenalkan elisitor Biosaka melalui bimbingan teknis dan penyuluhan sejak awal 2023 yang bertujuan membantu petani secara alami mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis proses adopsi inovasi penggunaan biosaka oleh petani di Kecamatan kebakkramat. 2) Mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat dalam proses adopsi inovasi penggunaan biosaka oleh petani di Kecamatan kebakkramat. 3) Menganalisis dampak setelah petani menerapkan inovasi biosaka di Kecamatan kebakkramat.</p><p>Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode penentuan informan secara purposive dan snowball sampling. Informan penelitian berjumlah 20 orang meliputi: (1) Petani padi, (2) Penyuluh pertanian kecamatan (3) Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman dengan validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.</p><p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Adopsi Biosaka melalui tahapan penyebaran informasi, implementasi, dan konfirmasi manfaatnya menunjukkan hasil yang setara dengan pupuk kimia. Keuntungan Biosaka mencakup pengurangan biaya produksi, kompatibilitas dengan praktik pertanian lokal, serta kemudahan penggunaan dan observabilitas yang baik.; (2) Adopsi inovasi Biosaka oleh petani di Kecamatan Kebakkramat didorong oleh faktor-faktor seperti harga yang terjangkau, kemudahan akses, dan sifat ramah lingkungan yang membantu mengurangi biaya produksi serta dampak buruk bahan kimia. Keterbatasan pupuk subsidi dan meningkatnya harga pupuk kimia juga mempercepat adopsinya. biosaka kompatibel dengan sistem pertanian yang ada, mudah dicoba pada skala kecil, dan memiliki dampak yang terlihat jelas, meningkatkan kepercayaan petani. Penyuluhan yang efektif dan dukungan dari petani lain juga memperkuat adopsi. Namun, faktor kebaruan dan kebiasaan menggunakan pupuk kimia menjadi hambatan utama, bersama dengan kurangnya dukungan kebijakan dan fasilitas pendukung. 3) Penggunaan biosaka oleh petani padi di Kecamatan Kebakkramat membawa dampak positif yang signifikan, terutama dalam hal efisiensi biaya usaha pertanian. Dengan biaya produksi yang lebih rendah, petani dapat meningkatkan keuntungan dan mengalokasikan dana untuk kebutuhan lain, seperti pembelian <span xss=removed>peralatan pertanian atau pengembangan usaha. Namun, meskipun mengurangi biaya produksi, penggunaan biosaka juga menimbulkan dampak sosial, di mana ketidakpercayaan dan keraguan dari petani konservatif dapat memicu perbedaan pendapat yang berpotensi menyebabkan ketegangan dalam komunitas. Petani yang terbiasa menggunakan pupuk kimia mungkin merasa ragu terhadap efektivitas Biosaka, terutama jika mereka menganggap inovasi ini belum terbukti secara ilmiah atau tidak memberikan hasil yang sebanding dengan metode konvensional.</span></p>
×
Penulis Utama
:
Satrio Eka Pujinugroho
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
H0420080
Tahun
:
2025
Judul
:
Adopsi Inovasi Penggunaan Biosaka Terhadap Budidaya Padi Oleh Petani di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar