Collaborative problem solving merupakan keterampilan penting abad 21. Pengintegrasian rendah carbon dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan teruratama pada model pembelajaran project based learning dengan pendekatan STEM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran project based learning-STEM terhadap keterampilan collaborative problem solving pada materi low carbon education. Metode penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Mojogedang tahun ajaran 2024/2025. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Dua kelas VII dipilih secara acak sebagai kelas eksperimen (VIIA) dan kontrol (VIIB). Kelas eksperimen dengan perlakuan model project based learning-STEM dan kelas kontrol dengan perlakuan model discovery learning. Metode pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan angket. Data dianalisis menggunakan uji-t berbantuan aplikasi SPSS 26 untuk melihat pengaruh penerapan model pembelajaran project based learning-STEM. Hasil penelitian menunjukkan bahawa Sig. tes collaborative problem solving menunjukkan lebih kecil dari 0.05 (Sig. 0.025 < 0>collaborative problem solving siswa. Keterampilan collaborative problem solving aspek partisipasi pada project 1 dari 50,78 meningkat menjadi 86,71 pada project 2, aspek pengambilan sudut pandang dari 45,31 menjadi 77,34, aspek regulasi sosial dari 46,87 menjadi 78,9, aspek regulasi tugas dari 48,43 menjadi 82,81, aspek pembelajaran dan membangun pengetahuan dari 46,87 menjadi 83,59. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran project based learning-STEM dapat melatih keterampilan collaborative problem solving siswa. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penelitian yang serupa serta sebagai bahan pertimbangan guru dalam pembelajaran IPA.