×
Penelitian
ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran seni rupa dua
dimensi dengan teknik kolase dan montase menggunakan barang bekas di kelas XI
F2 Putra dan XI F6 Putri MA PPMI As-Salaam Sukoharjo tahun ajaran 2024/2025,
dan (2) menganalisis hasil karya seni rupa dua dimensi siswa kelas XI F2 Putra
dan XI F6 Putri di MA PPMI As-Salaam Sukoharjo berdasarkan prinsip dan teknik
kolase dan montase. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi terbuka
yang dilakukan di kelas XI MA PPMI As-Salaam Sukoharjo, wawancara dilakukan
dengan wawancara terstruktur dan tak terstruktur dengan sumber informan yakni
guru seni budaya MA, serta dokumentasi proses pembelajaran dan hasil karya seni
siswa. Validitas data yang digunakan pada penelitian ini berupa triangulasi
sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data pada penelitian ini yakni flow
model yang dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran seni rupa dua
dimensi dengan teknik kolase dan montase menggunakan barang bekas meliputi
tahap persiapan yakni dengan menyusun materi dan perangkat pembelajaran yang
berupa modul ajar, pelaksanaan yakni proses pembelajaran seni rupa dua dimensi
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, dan tindak lanjut yakni
kegiata evaluasi pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran seni rupa dua dimensi
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah melalui langkah-langkah: orientasi
siswa kepada masalah yakni penyampaian materi pembelajaran kepada siswa,
pengorganisasian siswa untuk belajar yakni pengarahan siswa untuk bekerja sama
dalam kelompok yang terdiri dari 6-7 orang, pengumpulan alat dan bahan untuk
membuat karya, penyelidikan kelompok atau individu yakni proses berkarya siswa
dari memikirkan ide konsep sampai finishing karya, pengembangan dan penyajian
karya yakni proses presentasi karya oleh siswa, serta evaluasi proses pemecahan
masalah yakni guru melakukan penilaian terhadap karya siswa; (2) hasil karya
siswa dianalisis berdasarkan prinsip-prinsip seni rupa. Sebagian besar siswa
telah mampu menunjukkan pemahaman terhadap prinsip irama, penekanan, dan
keseimbangan, meskipun penerapannya belum selalu konsisten. Mayoritas karya
memperlihatkan usaha dalam menciptakan irama melalui pengulangan elemen visual
dan penyusunan objek secara dinamis. Penekanan (point of interest) pada
beberapa karya terlihat jelas, terutama ketika objek utama ditempatkan di
tengah dan memiliki ukuran lebih besar. Namun, masih terdapat karya yang lemah
dalam aspek kesatuan (unity) dan keselarasan (harmony).