Penulis Utama : Nurahadatul Aisy Qodtrunnada
NIM / NIP : D0321079
× <p xss=removed>Industri gerabah di Desa Bentangan merupakan salah satu industri yang masih bertahan di tengah tantangan perubahan ekonomi. Namun, keberlanjutan industri gerabah di Desa Bentangan ini mengalami kerentanan dikarenakan jumlah perajin yang semakin menurun dan minimnya regenerasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis resiliensi perajin dalam menghadapi tantangan serta mengkaji tindakan sosial yang mendasari pilihan mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Lalu dikaji menggunakan teori tindakan sosial Max Weber dan teori resiliensi. Dengan hasil penelitian perajin gerabah menghadapi berbagai tantangan seperti regenerasi perajin yang rendah, keterbatasan bahan baku, dan daya beli masyarakat yang rendah. Terdapat 7 aspek kemampuan resiliensi perajin gerabah, yaitu: 1) Analisis masalah, perajin mampu menyusun solusi dari masalah yang dihadapi. 2) Regulasi emosi, perajin mampu tetap tenang saat menghadapi tantangan. 3) Kontrol impuls, perajin dapat mengendalikan diri dengan membedakan antara bisnis dan kehidupan pribadi. 4) Efikasi Diri, Perajin memiliki kemampuan dan pengalaman yang memadai. 5) Optimisme, Perajin memiliki sikap tidak pantang menyerah saat menjalankan usaha gerabah. 6) Empati, Perajin mampu memahami perasaan dan kebutuhan pelanggan. 7) Pencapaian, pada saat menghadapi masalah perajin dapat tetap berpikir positif. Selain itu, perajin memiliki alasan yang berbeda-beda saat mempertahankan usahanya, alasan tersebut dibagi menjadi 4 tindakan sosial, yaitu: 1) Tindakan Tradisional, perajin menjalankan usaha karena warisan dari orang tua. 2) Tindakan rasional instrumental, perajin memiliki tujuan untuk tetap bertahan dengan menyusun strategi yang membantu berjalannya industri gerabah. 3) Tindakan rasionalitas nilai, saat menjalani kehidupan sebagai perajin gerabah, mereka meyakini nilai budaya untuk tetap mempertahankan industri gerabah sebagai bagian dari identitas lokal. 4) Tindakan afektif, perajin memiliki kekhawatiran akan keberlanjutan usaha mereka, sehingga mereka berusaha untuk terus mempertahankan industri gerabah tersebut.</p>
×
Penulis Utama : Nurahadatul Aisy Qodtrunnada
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0321079
Tahun : 2025
Judul : Tindakan Sosial Perajin Gerabah dalam Resiliensi Industri Gerabah Desa Bentangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. ISIP - 2025
Program Studi : S-1 Sosiologi
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Perajin Gerabah, Industri, Resiliensi, Tindakan sosial, Kelangsungan Usaha
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Mahendra Wijaya, M.s.
Penguji : 1. Dr. Trisni Utami, M.Si
2. Dr. Rahesli Humsona, M.Si
3. Prof. Dr. Mahendra Wijaya, M.s.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.