×<p>Latar belakang penelitian adalah individu dan kelompok yang mengalami marginalisasi







dalam film Dancing in the Rain, Tabula Rasa, dan Sokola Rimba. Individu atau







kelompok terdiri dari disabilitas, kelompok ekonomi kebawah, dan suku pedalaman.







Kelompok marginal ini menghadapi tantangan dan komunikasi dengan kelompok







dominan. Tujuan penelitian untuk memahami representasi kelompok marginal dalam







mengkomunikasikan pengalaman mereka dalam film. Teori yang digunakan adalah







teori Co-Culture yang dikemukakan oleh Mark Orbe. Penelitian ini menggunakan







pendekatan komunikasi yaitu asertif, non-asertif, dan agresif. Tujuan komunikasi







dibagi menjadi tiga yaitu asimilasi, akomodasi, dan separasi. Pendekatan dan tujuan







digabungkan membentuk strategi komunikasi. Metode penelitian yang digunakan







adalah pendekatan kualitatif dan metode semiotika. Penelitian ini menggunakan







semiotika Charles Sander Peirce. Penelitian ini menggunakan analisis data melalui







studi dokumen adegan film Dancing in the Rain, Tabula Rasa, dan Sokola Rimba. Hasil







penelitian menunjukkan bahwa lima asumisi teori ko-budaya membentuk representasi







kelompok marginal dalam film. Hasil penelitian menunjukkan kelompok ko-budaya







menggunakan komunikasi non-asertif dan asertif yang disesuaikan situtuasi. Tujuan







yang dihasilkan adalah asimilasi untuk menghindari konflik, akomodasi untuk







membangun pemahaman lintas budaya dan identitas. Film Dancing in the Rain,







karakter disabilitas menggunakan pendekatan asimilasi non-asertif untuk menghindari







stigma dan mengurangi konflik. Film Tabula Rasa menggunakan strategi akomodasi







asertif. Simbol makanan sebagai pengenalan budaya berbeda dan toleransi. Sedangkan







film Sokola Rimba, menunjukkan perjuangan suku pedalaman mempertahankan tradisi







menggunakan separasi non-asertif dan akomodasi asertif untuk menghormati nilai







lokal. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor pengalaman, konteks sosial,







kemampuan, biaya dan imbalan mempengaruhi pemilihan strategi komunikasi.







Kesimpulan dari penelitian yaitu kelompok marginal berusaha beradaptasi, kerjasama,







dan mempertahankan identitas mereka di kelompok dominan.</p>
×
Penulis Utama
:
Dwi Latifatul Fajri
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S232008006
Tahun
:
2025
Judul
:
KOMUNIKASI KELOMPOK MARGINAL DALAM FILM
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Sekolah Pascasarjana - 2025
Program Studi
:
S-2 Ilmu Komunikasi (Manajemen Komunikasi)
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
kelompok marjinal, teori co-culture, semiotika, film
Jenis Dokumen
:
Tesis
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Prof. Dra. Prahastiwi Utari, M.si., Ph.d. 2. Prof. Drs. Pawito, Ph.d.
Penguji
:
1. Drs. Ignatius Agung Satyawan, S.e., S.ikom., M.si., Ph.d. 2. Dr. Andre Noevi Rahmanto, S.sos., M.si.
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Sekolah Pascasarjana
×
Halaman Awal
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.