Penulis Utama : Dhiahanin Mutasya Dewi
NIM / NIP : M0619017
×

Kesumba (Bixa orellana) merupakan tanaman yang memiliki kandungan zat warna merah-oranye pada bagian bijinya dan berpotensi digunakan sebagai pewarna alami. Warna tersebut disebabkan oleh adanya kandungan senyawa bixin. Zat warna merah-oranye biji kesumba dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam sediaan kosmetik dekoratif, salah satunya blush. Penarikan zat warna biji kesumba melalui proses ekstraksi dengan berbagai macam pelarut. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi zat warna biji kesumba yang bertujuan untuk mengetahui rendemen ekstrak, kadar bixin, dan penggunaannya sebagai pewarna pada formulasi sediaan blush.

Ekstraksi zat warna biji kesumba dengan 3 pelarut, yaitu aseton, etanol, dan etil asetat menggunakan labu leher tiga dengan pemanasan (50ºC) dan pengadukan (400 rpm) selama 90 menit. Pemekatan menggunakan vacuum rotary evaporator (70ºC) hingga diperoleh ekstrak yang lebih pekat dan endapan ekstrak dipisahkan. Perhitungan rendemen dilakukan setelah mendapatkan endapan ekstrak. Kadar bixin dihitung dengan metode spektrofotometri. Ekstrak digunakan sebagai pewarna dalam formulasi blush dengan konsentrasi masing-masing ekstrak 10% (F1=ekstrak aseton, F2=ekstrak etanol, F3=ekstrak etil asetat). Evaluasi sediaan meliputi uji organoleptik, homogenitas, kerapuhan, poles, iritasi, dan hedonik.

 Hasil penelitian menunjukkan ekstrak aseton menghasilkan rendemen tertinggi yaitu 2,019%, sedangkan ekstrak etanol dan etil asetat masing-masing adalah 1,603?n 0,282%. Kadar bixin tertinggi berturut-turut dihasilkan oleh ekstrak aseton (13,43 mg/g), ekstrak etil asetat (8,12 mg/g), dan ekstrak etanol (2,82 mg/g). Hasil evaluasi sediaan menunjukkan blush berbentuk compact powder dengan tekstur halus, terasa lembut, berwarna oranye kemerahan, dan berbau khas bubble gum. Sediaan tidak retak atau pecah, mudah dioleskan pada kulit, dan tidak mengiritasi ketika digunakan, tetapi memiliki homogenitas yang kurang baik. Hasil uji hedonik adalah F1 (7,00±0,973) lebih disukai pada penilaian terhadap tekstur, F3 lebih disukai pada penilaian terhadap kenampakan (7,4±1,046) dan warna (7,85±0,988), sedangkan F2 (7,05±1,317) dan F3 (7,05±1,276) lebih disukai pada penilaian terhadap bau sediaan. Hasil tersebut menunjukkan F3 lebih disukai karena lebih unggul pada penilaian terhadap kenampakan, warna, dan bau sediaan.

×
Penulis Utama : Dhiahanin Mutasya Dewi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : M0619017
Tahun : 2025
Judul : Evaluasi Jenis Pelarut pada Ekstraksi Biji Kesumba (Bixa Orellana) sebagai Pewarna Alami dalam Sediaan Blush Compact Powder dan Evaluasi Sediaan
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. MIPA - 2025
Program Studi : S-1 Farmasi
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Bixa orellana, bixin, blush
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. apt. Rita Rakhmawati, S.Farm., M.Si.
2. Dr. Endang Kwartiningsih, S.T., M.T.
Penguji : 1. Prof. Dr. apt. Ahmad Ainurofiq, S.Si., M.Si.
2. Dr. apt. Dinar Sari Cahyaningrum Wahyuni, S.Farm., M.Si.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. MIPA
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.