DINAMIKA PENYELENGGARAAN "INTERNATIONAL MASK FESTIVAL" DI SURAKARTA TAHUN 2014-2023
Penulis Utama
:
Fatehah Rizkika Ghassani
NIM / NIP
:
B0421030
×<p>Festival Topeng Internasional di Surakarta tahun 2014-2023 merupakan upaya pelestarian kesenian topeng yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan, pertama untuk mengetahui latar belakang diselenggarakannya Festival Topeng Internasional di Surakarta, kedua mengetahui dinamika penyelenggaraan Festival Topeng Internasional di Surakarta tahun 2014-2023, ketiga untuk mengetahui dampak diselenggarakannya Festival Topeng Internasional dalam bidang pariwisata, ekonomi, sosial, dan budaya.</p><p>Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yaitu Heuristik (pengumpulan sumber), Kritik (verifikasi), Interpretasi, dan Historiografi. Penelitian ini menggunakan sumber tertulis antara lain laporan penyelenggaraan berupa profil, proposal, brosur, rundown, foto, dokumentasi video, surat kabar, arsip dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, dan arsip dari Badan Pusat Statistik Kota Surakarta. Sumber lisan berupa wawancara yang dilakukan bersama dengan pihak penyelenggara, para seniman topeng, pengrajin topeng, dan masyarakat penggiat seni. Selain itu, penelitian ini didukung oleh jurnal, buku, dan tugas akhir yang relevan. Sumber-sumber tersebut dijelaskan kebenaran dan keasliannya, kemudian dilakukan penafsiran sumber sehingga dapat dilakukan penyusunan dan penulisan secara kronologis.</p><p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Surakarta memiliki kekayaan kebudayaan salah satunya kesenian topeng yang hampir terkikis eksistensinya. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan upaya pelestarian topeng melalui penyelenggaraan International Mask Festival. IMF memiliki beberapa rangkaian kegiatan yang mengangkat topeng sebagai ikon utama, seperti pameran topeng, seminar topeng, penjualan topeng, workshop topeng, dan pertunjukan tari topeng. Penyelenggaraan IMF berdampak pada berbagai bidang. Dalam bidang pariwisata, IMF meningkatkan angka perumahan hotel dan menjadi hiburan masyarakat. Dalam bidang ekonomi, IMF menjadi tempat pekerjaan pekerjaan masyarakat Kota Surakarta. Dalam bidang sosial, IMF selalu melibatkan pelajar dan masyarakat umum sebagai relawan dalam penyelenggaraannya yang nantinya akan bergabung dalam sebuah komunitas. Dalam bidang budaya, IMF menjadi wadah bagi para seniman dari berbagai daerah dan negara untuk berekspresi dalam menampilkan dan memperkenalkan kekayaan topengnya di kancah internasional.</p><p>Kesimpulan dalam penelitian ini adalah International Mask Festival menghadirkan ide dari Irawati Kusumarasri untuk melestarikan topeng melalui sebuah acara yang terinspirasi dari Andong Mask and Dance Festival. Pada tahun 2014 International Mask Festival diselenggarakan untuk pertama kali hingga tahun 2023 IMF terus berkembang. Dalam penyelenggaraannya, IMF terbagi menjadi tiga periode, yakni pertama tahun 2014-2019 IMF diselenggarakan secara live performance. Tahun kedua 2020 IMF diselenggarakan secara virtual.Tahun ketiga 2021-2023 IMF diselenggarakan secara live performance dan video performance. Penyelenggaraan IMF di Surakarta tahun 2014-2023 berdampak pada bidang pariwisata, ekonomi, sosial, dan budaya</p>
×
Penulis Utama
:
Fatehah Rizkika Ghassani
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
B0421030
Tahun
:
2025
Judul
:
DINAMIKA PENYELENGGARAAN "INTERNATIONAL MASK FESTIVAL" DI SURAKARTA TAHUN 2014-2023
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Fak. Ilmu Budaya - 2025
Program Studi
:
S-1 Ilmu Sejarah
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
topeng, surakarta, penyelenggaraan, international mask festival
