Kepemilikan tanah merupakan aspek krusial bagi masyarakat dan negara. Hingga tahun 2021, dari 126 juta bidang tanah di Indonesia, sekitar 46,6 juta bidang tanah belum bersertifikat. Ketiadaan sertifikat resmi serta batas-batas tanah yang tidak jelas dan sering berubah menjadi akar utama konflik pertanahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem antarmuka berbasis web yang mengintegrasikan data koordinat dari aplikasi mobile dan memungkinkan verifikasi data spasial lahan. Metode yang digunakan adalah rapid application development (RAD), dengan sistem dikembangkan menggunakan kerangka kerja React serta integrasi Deck.gl dan Google Maps API untuk visualisasi data spasial. Proses pengembangan menghasilkan antarmuka web mapping sebagai bukti konsep dengan berbagai fitur termasuk integrasi data koordinat, verifikasi spasial otomatis, dan pengelolaan layer peta interaktif. Fungsionalitas sistem diuji melalui pengujian yang mencakup enam halaman utama, mencapai tingkat keberhasilan 100% (41 dari 41 skenario pengujian). Pengujian performa menggunakan Lighthouse menunjukkan hasil optimal dengan lima dari enam halaman mendapatkan skor di atas 90 atau kategori baik. Sistem validasi otomatis berhasil diimplementasikan melalui verifikasi koordinat bersinggungan dalam lingkup studi kasus. Pengembangan sistem ini diharapkan dapat menjadi referensi teknis yang membantu administrator dalam memvalidasi batas lahan, sehingga berpotensi mengurangi konflik pertanahan dan meningkatkan efektivitas pengelolaan data spasial lahan pertanian pada konteks terbatas.