Karya sastra sebagai salah satu bentuk refleksi dari kehidupan maupun kondisi budaya yang mengitari pengarangnya. Karya sastra dalam suatu pembelajaran memiliki peran penting dalam membentuk karakter peserta didik. Karya sastra yang mengandung unsur nilai kearifan lokal serta nilai edukasi dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sastra. Mengintegrasikan nilai kearifan lokal sangat penting dalam pembelajaran sastra yang dapat menjadi sarana internalisasi nilai-nilai budaya. Hal tersebut karena adanya degredasi nilai-nilai luhur yang disebabkan pesatnya perkembangan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi kearifan lokal dan nilai pendidikan yang terdapat dalam novel karya Uten Sutendy. Selain itu juga pemanfaatan dari kearifan lokal dan nilai pendidikan dalam novel karya Uten Sutendy dalam pembelajaran sastra di SMA.

Penelitian ini merupakan penelitan kualitatif dengan strategi deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi. Data diperoleh dari dokumen dan informan. Dokumen terdiri atas novel Baduy Sebuah Novel dan Petualangan Si Ja’un karya Uten Sutendy. Kemudian informan terdiri atas guru Bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis dokumen dan wawancara mendalam. Validitas data menggunakan teknik trianggulasi teori dan trianggulasi sumber data. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif.

Hasil penelitian ini menemukan adanya kearifan lokal suku Baduy dalam novel Baduy Sebuah Novel dan Petualangan Si Ja’un karya Uten Sutendy berupa keyakinan, budaya, dan hukum adat. Pada novel Baduy Sebuah Novel ditemukan suatu keyakinan suku Baduy mengenai pemertahanan lingkungan, pemanfaatan alam untuk keberlangsungan hidup, sistem pemerintahan, dan tradisi upacara seba. Budaya yang ditemukan berupa pembuatan jembatan dari kayu, pembuatan rumah Baduy dari kayu dan bambu, penggunaan lumbung padi. Kemudian pada hukum adat mengenai menjaga keselamatan lingkungan, memakai pakaian berwarna gelap, menggunakan alat ramah lingkungan, menggunakan ramuan tradisional dalam pengobatan, berpergian tanpa menggunakan kendaraan, pemberian nama pada laki-laki, dan sistem pernikahan. Novel Petualangan Si Jaun ditemukan suatu keyakinan untuk menjaga dan merawat lingkungan serta pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan. Budaya yang ditemukan berupa pembangunan rumah yang berbahan kayu dan bambu. Kemudian pada hukum adat ditemukan adanya aturan untuk menjaga keutuhan dan keselamatan alam, memakai pakaian berwarna gelap, menggunakan peralatan ramah lingkungan, menggunakan ramuan tradisional dalam pengobatan, berpergian tanpa menggunakan kendaraan. Pada nilai pendidikan ditemukan adanya nilai hubungan manusia dengan Sang Pencipta, berupa mempercayai adanya Tuhan, mengajarkan percaya adanya alam akhirat, mengajarkan untuk selalu mengingat Tuhan, menjalankan ibadah. Kemudian nilai hubungan manusia dengan diri sendiri, yaitu mengajarkan adab dalam bertemu teman atau kerabat, mengajarkan bersikap ramah dan terbuka, menggunakan tutur kata yang santun dan sikap yang bijak, mengajarkan untuk bekerja keras. Nilai hubungan antarmanusia ditemukan adanya bersikap peduli terhadap sesama, bersikap terbuka kepada orang lain, dan menjaga keharmonisan hubungan antarsesama. Nilai hubungan manusia dengan lingkungan hidup, yaitu berupa mengajarkan untuk bersikap sayang terhadap alam dan taat pada aturan yang ada mengenai menjaga serta melestarikan alam.