<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN ZH-CN X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif";} </style> <![endif]-->

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kemampuan guru dalam menentukan solusi permasalahan pembelajaran, (2) mengetahui dampak program PPG terhadap kemampuan guru dalam menentukan solusi permasalahan pembelajaran, (3) mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat guru di dalam menentukan solusi permasalahan pembelajaran, serta (4) mengetahui cara guru menentukan solusi yang tepat dalam permasalahan pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif dengan pendekatan concurrent mixed methods. Sumber data penelitian ini mahasiswa Program PPG dalam jabatan UNS tahun 2023 bidang studi DPIB dan TIK. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dan pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, penilaian terhadap dokumen lembar kerja, dan wawancara. Analisis data kuantitatif menggunakan statistik deskriptif berupa nilai persentase. Sementara data kualitatif dianalisis menggunakan metode analisis interaktif Miles & Huberman. Hasil penelitian menunjukkan persentase yang lebih besar pada kegiatan siklus 2 daripada kegiatan siklus 1. Hasilnya, persentase bidang DPIB lebih besar pada siklus 2, yaitu 74,8?ripada siklus 1 sebesar 73,7%. Selanjutnya, hasil persentase bidang TIK juga lebih besar pada siklus 2, yaitu 77,8?ripada siklus 1 sebesar 63,8%. Dengan begitu kemampuan guru dalam menentukan solusi mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2. Hasil persepsi guru terhadap kemampuan menentukan solusi permasalahan pembelajaran lebih besar pada tahap setelah mengikuti PPG daripada sebelum PPG, yaitu mengalami perubahan dari aspek identifikasi masalah sebesar 28%, definisi tujuan solusi 11%, ekplorasi solusi 28%, bertindak 23%, dan mengevaluasi 10%. Dari hasil persentase tersebut, dapat disimpulkan bahwa program PPG berdampak memberikan perubahan terhadap kemampuan guru di dalam menentukan solusi permasalahan pembelajaran. Untuk hasil penelitian secara kualitatif ditemukan faktor penghambat guru, yaitu minat belajar siswa, fasilitas internet, dan kurang dapat mengeksplorasi solusi. Sedangkan faktor pendukung berupa sarana prasarana, fasilitas yang memadai, serta lingkungan sekolah. Hasil penelitian kualitatif juga menunjukkan cara guru dalam menentukan solusi permasalahan pembelajaran menjadi lebih sistematis sesuai dengan aspek problem solving.