ABSTRAK

Indonesia tengah mengalami bonus demografi dengan 69,6% populasi berusia produktif yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Generasi Z (15-24 tahun) menjadi komponen kunci dalam periode bonus demografi yang berkontribusi sebesar 22,56?ri total penduduk usia produktif. Namun, tingginya angka NEET sebesar 26,3% mengindikasikan tantangan serius dalam mengoptimalkan potensi sumber daya manusia muda. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh modal manusia (human capital) terhadap status NEET pada kelompok usia 15-24 tahun di Jawa Tengah. Metode penelitian menggunakan data sekunder dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024 dengan sampel 10.663 responden dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Analisis menggunakan regresi logistik untuk mengukur probabilitas status NEET dengan variabel independen tingkat pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, perempuan dan status perkawinan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa modal manusia berupa tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan keterampilan berpengaruh dalam menurunkan peluang Generasi Z menjadi NEET. Dari sisi sosiodemografi berupa jenis kelamin perempuan meningkatkan kemungkinan menjadi NEET dan status menikah menurunkan risiko Generasi Z menjadi NEET. Secara simultan, seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap status NEET (p-value < 0>

Kata Kunci: Bonus Demografi, Generasi Z, NEET, Modal Manusia

ABSTRACT

Indonesia is experiencing a demographic bonus with 69.6% of the productive age population which has the potential to boost national economic growth. Generation Z (15-24 years old) is a key component in the demographic bonus period which contributes 22.56% of the total productive age population. However, the high NEET rate of 26.3% indicates a serious challenge in optimizing the potential of young human resources. This study aims to analyze the influence of human capital on NEET status in the age group of 15-24 years in Central Java. The research method uses secondary data from the National Labor Force Survey (Sakernas) in August 2024 with a sample of 10,663 respondents from 35 districts and cities in Central Java. The analysis used logistic regression to measure the probability of NEET status with independent variables of education level, work experience, skills, women and marital status. The results of the study show that human capital in the form of education level, work experience and skills is influential in reducing the chances of Generation Z becoming NEET. In terms of sociodemographics, in the form of female gender, increases the likelihood of becoming NEET and married status reduces the risk of Generation Z becoming NEET. Simultaneously, all independent variables had a significant effect on NEET status (p-value < 0>

Keywords: Demographic Bonus, Generation Z, NEET, Human Capital