Peningkatan kebutuhan energi listrik nasional dengan keterbatasan energi fosil 

sebagai sumber energi mendorong perlunya sumber energi alternatif, yang 

dikembangkan melalui diversifikasi dan konservasi dengan memanfaatkan energi 

baru dan terbarukan. Berdasarkan Perpres Nomor 22 Tahun 2017, diberlakukan  

kewajiban pemanfaatan sel surya minimum sebesar 25 ?ri luas atap bangunan 

rumah mewah, kompleks perumahan, dan apartemen/rumah susun untuk mencapai 

target pengembangan kapasitas PLTS hingga 6,5 GWp pada tahun 2025 dalam 

Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Pada karya tulis ini membahas 

perancangan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap on-grid untuk 

bangunan rumah susun 34 lantai. Tujuan dari perancangan ini yaitu membuat 

analisis teknis menggunakan standar IEC-61724, analisis ekonomi berupa biaya 

investasi dan potensi penghematan yang dihasilkan, serta gambar Detail 

Engineering Design (DED). Berdasarkan perancangan yang telah dilakukan 

diperoleh hasil kapasitas PLTS atap sebesar 27,6 kWp menggunakan satu unit 

inverter 25 KTL dan panel surya Trina Solar kapasitas 575 Wp sebanyak 48 unit 

dengan konfigurasi rangkaian 2 string. Sistem PLTS dapat memproduksi energi 

listrik sebesar 36.927 kWh/tahun dan dapat berkontribusi sebesar 22,65% terhadap 

kebutuhan energi beban operasional bangunan. Dibutuhkan biaya investasi awal 

dalam perancangan ini sebesar  Rp 390.653.067 dengan biaya operation and 

maintenance (O&M) sebesar Rp 3.906.530/tahun, biaya life cycle cost (LCC) 

sebesar Rp 509.789.544, dan biaya energi (cost of energy) sebesar Rp. 1.049/kWh. 

Perancangan PLTS atap ini memilki potensi penghematan biaya energi listrik 

sebesar Rp 38.249.284/tahun dengan jangka waktu pengembalian biaya investasi 

(payback period) selama 13 tahun. 

Kata Kunci:  Detail Engineering Design (DED), Energi Baru dan Terbarukan (EBT), On-Grid, Perancangan PLTS, PLTS Atap, RUEN.