Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh aplikasi Loklok dalam konteks streaming karya sinematografi dan sifat melawan hukum aplikasi Loklok dalam penyebaran konten ilegal. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, yang merupakan suatu pendekatan dalam ilmu hukum yang bertujuan untuk menelaah dan menganalisis norma-norma hukum yang tertulis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kepustakaan dengan sumber hukum primer dan sekunder dan peraturan perundang-undangan (statute approach). Dalam penelitian ini diketahui bahwa aplikasi Loklok melakukan pembajakan karya cipta sinematografi yang melanggar Pasal 113 ayat (1), ayat (3), dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Loklok telah melakukan sifat melawan hukum dengan sengaja dan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta untuk mendistribusikan, menggandakan, dan menyewakan karya cipta sinematografi yang dilakukan secara membajakan karya asli pencipta. Serta Loklok telah melakukan tindak pidana, berupa: pengoperasian aplikasi tanpa izin resmi; mengedarkan film tanpa lulus sensor; penyebaran konten pornografi; dan promosi judi online. Oleh karena itu, penting bagi untuk mengambil langkah yang tepat dan tegas dalam menindak kasus pembajakan yang dilakukan oleh Loklok. Hal tersebut bertujuan guna melindungi hak ekonomi, hak moral, dan hak terkait bagi pencipta dan pemegang hak cipta atas sinematografi.