×
Net Interest Margin (NIM) di Indonesia menunjukkan angka yang relatif
tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Kondisi ini semakin
menonjol pada bank digital yang mulai berkemang pesat sejak tahun 2021, yang
mana NIM cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis bank lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel internal bank
terhadap NIM pada bank digital di Indonesia selama kuartal ketiga 2021 hingga
kuartal ketiga 2024. Variabel internal bank yang digunakan sebagai variabel
bebas dalam penelitian ini meliputi Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio
(LDR), dan Non-Performing Loan (NPL).
Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol berupa variabel struktur pasar
dan makroekonomi. Metode penelitian yang digunakan dalam mengestimasi pengaruh
terhadap NIM adalah Generalized Method of
Moments (GMM), yang dinilai mampu mengatasi permasalahan endogenitas serta
menangkap dinamika simultan antara penawaran dana dengan permintaan pinjaman yang bersifat acak, termasuk pengaruh
aktivitas non-tradisional bank yang bersifat acak di berbagai periode. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap NIM.
Sementara itu, LDR menujukkan berpengaruh secara signifikan dan positif
terhadap NIM, yang mengindikasikan adanya kompensasi atas risiko likuiditas
terhadap NIM. Variabel NPL menunjukkan hasil pengaruh yang signifikan dan
positif terhadap NIM, yang artinya peningkatan risiko kredit juga diproyeksi
dengan NIM yang lebih tinggi. Temuan ini menyimpulkan bahwa pada bank digital,
kemampuan menyalurkan dana dalam bentuk kredit dan pengelolaan risiko kredit
menjadi faktor penting yang mampu mendorong kinerja bank dalam memperoleh
pedapatan dari sisi bunga yang lebih tinggi.