Kemiskinan merupakan persoalan multidimensional yang tidak hanya disebabkan oleh keterbatasan ekonomi, tetapi juga oleh kualitas pembangunan manusia, struktur sosial, dan efektivitas kebijakan publik. Kabupaten Brebes menjadi salah satu wilayah di Jawa Tengah dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi dalam satu dekade terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan kemiskinan di Kabupaten Brebes dari tahun 2014—2023, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam memperkuat atau menekan kemiskinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan dokumen resmi pemerintah. Teori yang digunakan merujuk pada kerangka David Brady, khususnya pendekatan struktural dan politik. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan IPM dan akses sanitasi cenderung diikuti oleh penurunan tingkat kemiskinan, menunjukkan pentingnya pembangunan manusia dan layanan dasar dalam pengentasan kemiskinan. Sebaliknya, panjang jalan, TPT, dan Gini Ratio belum menunjukkan keterkaitan yang kuat terhadap dinamika kemiskinan. Sementara itu, kasus gizi buruk banyak ditemukan di daerah dengan kemiskinan tinggi, mencerminkan keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan dan pangan. Program bantuan sosial seperti PKH telah menjangkau kelompok rentan secara luas, namun belum mampu mengurangi kemiskinan secara struktural. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa kemiskinan di Kabupaten Brebes lebih dipengaruhi oleh faktor struktural dan politik, sehingga intervensi kebijakan perlu diarahkan pada peningkatan kualitas hidup, perluasan layanan dasar, dan perbaikan tata kelola bantuan sosial yang berkelanjutan